Kapal Induk AS, Kapal Korsel Lakukan Latihan di Tengah Ancaman Korut
TRANSINDONESIA.co | Sebuah kapal induk AS dan kelompok tempurnya melakukan latihan dengan kapal-kapal perang Korea Selatan di lepas pantai timur Semenanjung Korea pada Senin (26/9) dalam latihan pertama mereka dalam lima tahun. Ini berlangsung sehari setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik jarak pendek, kemungkinan sebagai tanggapan terhadap latihan itu.
Korea Utara mungkin melakukan uji coba lagi dalam beberapa hari mendatang karena memandang latihan militer AS-Korea Selatan ini sebagai praktik untuk invasi dan kerap bereaksi dengan memamerkan senjata yang dirancang untuk menyerang lawannya.
Latihan empat hari ini dimaksudkan untuk menunjukkan “tekad kuat sekutu dalam menanggapi provokasi Korea Utara” dan meningkatkan kemampuan mereka melakukan operasi angkatan laut bersama, kata Angkatan Laut Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 20 kapal Angkatan Laut AS dan Korea Selatan, termasuk kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan, sebuah kapal jelajah AS serta kapal perusak Korea Selatan dan AS, dikerahkan untuk latihan ini, kata angkatan laut. Disebutkan juga bahwa jet-jet tempur serta helikopter AS dan Korea Selatan ambil bagian dalam latihan itu.
Ini merupakan latihan pertama semacam ini yang melibatkan kapal induk AS di dekat semenanjung itu sejak 2017, ketika AS mengirim tiga kapal induk termasuk Reagan untuk latihan angkatan laut dengan Korea Selatan, sebagai tanggapan atas uji coba rudal dan nuklir Korea Utara. Kedua sekutu sejak itu telah membatalkan atau mengurangi sebagian latihan reguler mereka untuk mendukung pembicaraan yang kini terhenti mengenai program nuklir Korea Utara atau karena pandemi COVID-19.
Rudal Korea Utara yang ditembakkan pada hari Minggu terbang sekitar 600 kilometer dengan ketinggian maksimum 60 kilometer sebelum jatuh ke perairan di lepas pantai timur Korea Utara, menurut perkiraan Korea Selatan. Sebagian pakar mengatakan Korea Utara mungkin telah meluncurkan rudal balistik yang berkemampuan nuklir dan manuver tinggi. Jarak jelajah 600 kilometer itu memiliki jangkauan yang cukup untuk menyerang pelabuhan di bagian tenggara Korea Selatan, di mana Reagan berlabuh sebelumnya.
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal yang mencapai rekor tahun ini sementara menolak tegas seruan AS dan Korea Selatan untuk memulai kembali diplomasi nuklir. Korea Utara telah menyatakan tidak akan kembali ke pembicaraan sebelum AS meninggalkan kebijakan bermusuhannya yang merujuk pada latihan militer AS-Korea Selatan dan sanksi-sanksi ekonomi pimpinan AS terhadap negara itu. [voa]