Banjir Bandang Sitaro Ungsikan 108 Kepala Keluarga
TRANSINDONESIA.co | Banjir bandang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mengakibatkan pengungsian ini terjadi, Senin (21/2/2022), pukul 11.00 waktu setempat atau WITA.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro melaporkan pada hari ini, Selasa (22/2), sebanyak 108 KK atau 281 jiwa mengungsi sementara waktu. Tidak ada laporan korban meninggal dunia atau pun luka-luka oleh kejadian ini. Sebanyak tiga wilayah di tingkat kelurahan dan desa terdampak peristiwa ini, antara lain Kelurahan Paseng dan Paniki di Kecamatan Siau Barat dan Desa Batusenggo di Siau Barat Selatan,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya diterima redaksi, Rabu (23/2/2022).
Menurutnya, dampak lain berupa rumah terdampak 108 unit dan gedung rusak 1 unit. BPBD setempat belum merinci tingkat kerusakan tempat tinggal warga maupun gedung di kawasan tersebut.
“Saat peristiwa terjadi, personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan maupun desa serta dinas terkait lain melakukan upaya penanganan darurat. Mereka mengevakuasi warga ke tempat pengungsian sementara. Mereka juga melakukan pemantauan di lokasi terdampak guna memastikan keselamatan warga,” kata Muhari.
Banjir bandang ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Sitaro. Banjir bandang ini bercampur material tanah pada lereng bukit yang labil sehingga terbawa derasnya air hujan dari kawasan hulu.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada terhadap bahaya hidrometeorologi basah, khususnya di puncak musim hujan ini. Meskipun tidak termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir bandang, berdasarkan analisis inaRISK, peristiwa yang terjadi ini menjadi kewaspadaan bersama.[wei]