Strategi Basudewa Krisna
TRANSIBDONESIA.CO | Kemenangan Pandawa tidak lepas dari kecerdasan dan strategi Krisna. Sebagai awatara Wisnu Krisna mengetahui masa depan dan mengetahui kekuata kelemahan. Sehingga dapat membuat strategi bagaimana kebenaran dan keadilan ditegakkan. Kurawa sangat kuat di bawah panglima Bisma yang Agung, Guru Durna dan Raja Angga Karna. Belum lagi taktik licik Sangkuni.
Basudewa Krisna dalam perang Baratayudha memang bersumpah untuk tidak mengangkat senjata. Tatkala penawaran pasukan Narayani yang tangguh atau Basudewa Krisna yang tidak mengangkat senjata dalam pertempuran, dapat dipastikan Duryudana memilih pasukan Narayani. Sedsngkan Basudewa Krisna hanya bertugas sebagai kusir Arjuna.
Kurawa mustahil dikalahkan tatkala Bisma yang Agung masih hidup. Karena ia akan terus melindungi anak anak Destrarata (para Kurawa). Demikian halnya dengan Guru Durna dan Raja Angga Karna. Ketiga pilar pasukan Kurawa itu harus dikalahkan terlebih dahulu. Krisna mengetahui kelemahan dan karma atas kutukan mereka. Bisma yang Agung akan ditakdirkan mati di panah Srikandi karena arwah Dewi Amba yang menuntut balas. Guru Durna yang ditakdirkan mati di tangan Drestayumna anak raja Drupada dari Pancala kakak Drupadi istri Pandawa. Yang terusupi arwah Bambang Ekalaya yang menuntut balas.
Raja angga Karna yang memiliki senjata dari Bethara Indra yang tidak terkalahkan yang terpaksa hatus digunakan untuk Gatut Kaca demi membela Duryudana. Raja Angga Karna juga kena supata gurunya Resi Parasurama yang akan hilang pengetahuannya di saat kritis. Ia juga terkena supata brahmana yang sapinya terperosok di lumpur dan terkena panah Karna. Di suatu saat Karna seperti anak sapi tak berdaya dan terkena panah.
Basudewa Krisna berupaya mengalahkan mereka bertiga, namun sebelum mereka sadar dan rela meletakan senjatanya, ia memberikan pencerahan batin agar terlepas dari jeratan dosanya. Dalam kisah Mahabarata, Basudewa Krisna dapat menghentikan sesaat atas hidup dan kehidupan serta pergerakan di medan peperangan. Itu juga dilakukan tatkala Arjuna bimbang karena harus menghadapi kakek Bisma, Gurunya/guru Drona dan saudara saudaranya yang dikenal sebagai Bagawat Gita.
Strategi strategi Basudewa Krisna dalam kisah Mahabarata:
1. Memberi kesempatan kepada para brahmana yang sebenarnya adalah Pandawa untuk mengikuti sayembara di Pancala memperebutkan Drupadi.
2. Menikahkan adiknya Subadra kepada Arjuna agar tidak dinikahi Duryudana.
3. Membantu Drupadi pada saat akan ditelanjangi Dursasana. Kain sari Drupadi tiada habisnya hingga Dursasana terjungkal. Dan mempermalukan para petinggi Hastinapura.
4. Menjadi Duta bagi Pandawa untuk perdamaian walau ia harus bertiwikrama menjadi berhala raksasa.
5. Dalam peperangan Baratayudha adalah perang menegakam kebenaran dan keadilan, namun ia sadar perang harus fair. Dalam kisah pewayangan Krisna menipu Antareja untuk menjilat telapaknya sendiri dan mati. Membujuk Baladewa atau Balarama untuk bertapa di Grojogan Sewu agar tidak memihak Kurawa. Di dalam versi India ada Barbarika untuk menjadi saksi mata untuk melihat dan merekam peristiwa perang Bharatayuda.
6. Mengarahkan Gatutkaca kepada Duryudana, yang memaksa Karna menggunakan senjata pemberian Batara Indra membunuh Gatut kaca, agar Arjuna selamat.
7. Menutupi matahari dengan cakra sudarsana untuk membuat suasana seperti matahari telah tenggelam. Dan memancing Jayadrata keluar untuk dipenggal Arjuna.
8. Memberi nasehat kepada Bisma yang Agung, untuk siap mati di tangan Srikandi.
9. Memerintahkan Bima membunuh Aswatama ( nama gajah) dan Yudistira mengabarkan kebenarannya. Menasehati Guru Durna, untuk siap mati di tangan Drestayumna.
10. Menasehati Raja Angga Karna tentang siapa dirinya hidup dan kehidupan, supata dan karma. Untuk siap menerima hukumun mati di medan laga untuk melepaskan atas kesalahan dan dosa.
11. Membatasi berkat dari Dewi Gandari kepada Duryudana. Sehingga bagian paha Duryudana tetap lemah tidak sekuat baja.
12. Selalu membuat tandingan dan memporakporandakan strategi Sangkuni.
13. Menghukum Aswatama yang membuang kematiannya dan akan merana sampai akhir jaman.
14. Menghidupkan janin di perut Dewi Utari yang terkena senjata Bramasta Aswatama, agar anak Abimanyu tetap hidup sebagai generasi penerus Pandawa.
15. Mereda kemarahan Balarama atau Baladewa yang marah kepada Bima.
16. Mengganti patung saat Raja Destrarata akan memeluk Bima. Agar Bima bisa selamat. Menerima semua kutukan Dewi Gandari.
Basudewa Krisna menjadi penyebab kemenangan Pandawa. Pandawa sebagai sarana penegak kebenaran dan keadilan untuk membasi angkara murka Kurawa. Dan Basudewa Krisna melihat bangsa Yadawa dimusnahkan. Dwaraka tenggelam di lautan hingga ia terbunuh dengan panah biasa oleh seorang pemburu.*
Sehabis Hujan 081021
Chryshnanda Dwilaksana