Sehat Semangat dan SmArt

TRANSINDONESIA.CO | Sehat semangat dan SmArt seakan menjadi resep untuk tetap kuat walau duka lara menimpa dan menghantui kehidupan. Tatkala imun menurun maka raga akan loyo, layu dan lembek bisa bisa jiwa hanyut pula. Hidup di masa pandemi ini selain cerdas juga berseni. Seni menjadi obat jiwa ubtuk bangkit sehat semangat dan smart. Berkesenian apa saja bisa dilakukan. Kalau ada yang maido biasa saja anggap saja sudah tabiat kaum +62. Ramaido ora lego atine. Kadang kala kita terbawa emosi melihat celaan yang ditaburkan. Namun teruslah berjalan tak perlu digubris “senimu terus melaju biarlah yang menggonggong tanpa rasa malu”.

Seni setidaknya menghibur diri kita. Ndak perlu pusing lagi makna seni begini begono. Aliran ini itu, meguru sana sini atau bingung maunya sendiri. Seni itu apa saja yang menjadi karya, tanda jiwa, hatiku hepi dan menjadi solusi di masa pandemi. Tatkala hanyut pada berita duka, sedih dalam suasana sahabat kerabat mendahului kita, cepat atau lambat kita akan menguap. Lesu lelah letih lemah tanpa daya dan tak lagi perkasa. Manusia itu ngeyelan ngulet mbanggel bangkit melawan walau dalam kesusahan dan serba penuh keterbatasan.

Apa yang bisa lakukan. Mau dari joget nuthuki kaleng, lips sing, main musik melukis nulis apa saja bisa. Medianya juga disiapkan bebas kita bisa berpartisipasi ikut mengisi. Pikiran dan jiwa sehat ini yang diperlukan. Jiwa menghakimi memprovokasi mencaci maki ini tanpa sadar isone ya begitu saja. Indra otak dan jiwanya hanya keburukkan nyela nyacat nyelathu itu golongan orang jahat. Kepuasannya hanya melukai dan dirinya terluka. Tiada rasa syukur berkat hidupnya malah unyuk melukai dirinya dan orang lain.

Seni menjaga kewarasan yang bernyali memberi tanda kehidupan. Walau guyonan namun itu berkat karena memberi kegembiraan. Mengobati jiwa berduka. Seni menabur semangat untuk terus sehat dan SmArt. [cdl]

Srengenge Nyunar 130721
Chryshnanda Dwilaksana

Share