AS Desak China Bebaskan Para Aktivis

Amerika-Marie-HarfJuru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf.

 

TRANSINDONESIA.CO –  Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Marie Harf hari Selasa (3/6/2014) menyerukan kepada China untuk membebaskan semua orang yang ditangkap menjelang peringatan 4 Juni itu dan memperbolehkan kebebasan mengungkapkan pendapat dan berekspresi yang lebih besar di China.

“Kami dengan jelas menyerukan kepada pemerintah China untuk membebaskan seluruh aktivis, wartawan dan pengacara yang telah ditangkap menjelang peringatan 25 tahun tragedi Tiannamen. Kami telah menyampaikan hal ini dengan sangat jelas,” kata Harf.

Dalam pernyataan hari Rabu (4/6) dari Polandia, Presiden Amerika Barack Obama mengatakan Amerika tetap menghormati orang-orang yang berkorban di dan sekitar Lapangan Tiananmen tahun 1989. Obama menyerukan China untuk memberikan pertanggungjawaban penuh atas orang-orang yang tewas, ditangkap atau hilang terkait aksi penumpasan itu. Obama juga mendesak China untuk menjamin hak-hak universal dan kebebasan fundamental seluruh rakyat China.

Pembangkang tuna netra, Chen Guangcheng, yang belajar menjadi pengacara secara otodidak dan berhasil kabur dari tahanan rumah pada tahun 2012 dan bermigrasi ke Amerika dari Kedutaan Besar Amerika di Beijing, hari Selasa mengatakan kepada “American Enterprise Institute” di Washington bahwa meskipun terjadi kemajuan ekonomi yang luar biasa di China, hanya sedikit sekali reformasi politik. Ia menambahkan orang masih takut bicara tentang pembantaian tahun 1989.

Jared Genser – pengacara HAM dari “Freedom Now” mengatakan meskipun sepertiga warga China saat ini dilahirkan setelah tahun 1989, penggunaan luas telefon genggam membuat orang lebih menyadari apa yang telah terjadi. Ia mengantisipasi pada akhirnya keadilan akan ditegakkan.

Lapangan Tiananmen dan jalan yang lebar menuju ke tempat itu tampak sepi menjelang peringatan tragedi itu, di mana polisi tampak mengerahkan kekuatan, sementara hanya tampak sedikit pengunjung. Setiap tahun pemerintah China berusaha keras agar tidak banyak yang dibicarakan dan didengar orang luar tentang apa yang terjadi pada musim semi tahun 1989 lalu itu.(voa/fen)

Share