El Syarif Sentuh Humanis Netizen Lewat Rilis Lagu “Rindu Ibu”
TRANSINDONESIA.CO – Ibu adalah sosok yang mengenalkan ketulusan cinta pada setiap manusia. Ketika ibu telah tiada, akan hadir rasa kehilangan yang begitu besar, yang menerbitkan rindu ingin bertemu. Berlatar pengalaman yang menyentuh humanisme ini, El Syarif, penyanyi asal Kota Cirebon – Jawa Barat, merilis lagu terbarunya yang berjudul ‘Rindu Ibu’ pada hari Jumat 30 Agustus 2019.
“Lagu Rindu Ibu saya tulis pada tanggal 21 Juni 2019, terinspirasi dari banyaknya saudara, kerabat, dan sahabat yang sulit melupakan kesedihan atas kehilangan ibu mereka, dan rindu dengan kehadirannya. Pada lagu ini saya ingin menyampaikan pesan untuk kita yang masih diberi nikmat memiliki ibu, mari sama-sama kita jaga selalu, dan rawat dengan sebaik mungkin, serta berikan yang terbaik untuk ibu,” kata El Syarif, saat diwawancarai, Jumat (30/8/2019).
El Syarif juga mengatakan, “Ibu adalah seseorang yang paling mencintai kita di dunia ini. Sebesar apapun pengorbanan yang kita lakukan untuk ibu, itu tidak ada bandingannya dengan pengorbanan yang telah diberikan seorang ibu kepada anaknya. Ibu adalah tempat bersandar di saat kita sedang terpuruk dalam menjalani hidup ini. Ibu adalah guru terbaik untuk kehidupan kita.”
“Pada proses pembuatan lagu Rindu Ibu ini dibantu oleh banyak pihak. Mas Aris Item yang berusaha membuat aransemen lagu ini supaya memiliki nyawa dan ruh. Beliau pemilik studio musik Paviliun Cirebon, tempat lagu ini diproduksi. Untuk keyboardis, dibantu oleh Arul,” kata El Syarif, penyanyi kelahiran Cirebon 12 April 1990.
Lebih lanjut El Syarif mengatakan, “Kendala yang dihadapi dalam menulis lagu Rindu Ibu terletak pada saat membuat komposisi nada yang pas dengan lirik dan isi lagu tersebut, agar benar-benar menyentuh hati. Berbagai nada sudah dicoba. Dan akhirnya saya memilih nada ini. Semoga mampu membuat para pendengarnya luluh, larut dalam suasana kesedihan, dan mengobati rasa kerinduan yang sangat mendalam kepada ibu.”
“Dari kecil saya senang kepada dua hal. Yaitu azan dan selawat. Tak pernah terfikir sebelumnya saat ini saya bisa menyanyi dan membuat lagu. Awal saya mulai suka bernyanyi saat kuliah semester ke empat di Ikopin, salah satu perguruan tinggi yang ada di Jatinangor – Sumedang. Untuk bisa kuliah saya berusaha mencari biaya sendiri. Sadar dengan kondisi perekonomian orangtua, saya melakukan aktivitas apapun, dari mulai jualan pulsa, jualan gorengan, mengajar, jualan figura photo, jualan donat, bantu-bantu konsultan, dan sebagainya. Saya juga penah jadi pengamen pada saat kuliah semester 4. Saya mengamen di kawasan kampus UNPAD bersama teman-teman dari Cirebon. Keadaan yang membuat saya harus tangguh dan berjuang. Padahal, kala itu saya tidak begitu banyak hafal dengan lagu. Cukup lama saya jadi pengamen, walaupun tidak tiap hari. Berawal dari situlah saya mulai kenal musik dan bisa menulis lagu,” kata El Syarif, yang saat ini aktif menyanyi di acara pernikahan dan juga MC, juga mengajar dan berdagang.
Selain itu, El Syarif juga mengatakan, “Alhamdulillah, selain lagu Rindu Ibu saya juga telah merilis beberapa lagu sebelumnya, seperti; Sebuah Penantian Cinta, Syukur Cinta, Bahagia Bersamamu, Cinta Tulus Ikhlas, Innallaha Ma’anaa, Aku Tak Sempurna, Ya Rasulallah. Juga ada lagu ‘Cinta Sewajarnya’, lagu Sugiri Ja’far yang saya cover. Tujuan saya menekuni dunia musik, sederhana saja, selain untuk mensyiarkan dakwah Islam melalui syair-syair dan lagu, saya juga ingin menulis lagu dengan sajian musik yang indah, berharmoni, penuh cinta, bermakna, dan bermanfaat.”[Muhammad Fadhli]