Dari kiri – ke kanan: Erlina (Sekjen KPAI), Prof.Tonny Rahman Nitibaskara (Kriminolog UI), Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto dan Naek Pangaribuan (jurnalis).(yan)
TRANSINDONESIA.CO – Penangkapan AS alias Emon si “raja Sodomoi” Sukabumi, Jawa Barat, sempat disesalkan 29 psikolog yang ikut terjun dan menangani aksi pelecehan seksual terhadap lebih 114 anak.
“29 psikolog menyayangkan polisi menangkap Emon, kenapa? Saya sangat terkejut dan sedih dengan pernyataan itu,” kata Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda dalam diskusi bulanan Forum Wartawan Polri (FWP), problematika Metropolitan bertema kejahatan seksual anak: predator seks vs penegak hukum di Balai Wartawan FWP, Polda Metro Jaya, Jumat (23/5/2014).
Diskusi yang menampilkan pembicara Prof.Tonny Rahman Nitibaskara (Kriminolog UI), Erlina (Sekjen KPAI), Naek Pangaribuan (jurnalis) dan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto.
Menurut Erlinda, keterkejutannya itu sangat beralasan setelah dia meminta penjelasan tentang hal itu kenapa psikolog tersebut menyatakannya.
“Kenapa? Emon memberi kasih sayang dan kehangatan yang tidak didapat korban dari keluarga. Untuk itu, kembalikan lagi kasih sayang pada keluarga. Pulamglah, dan dekab dekab anak-anak, dan katakan kami menyangagimu,” tutur Erlinda.(yan)