BMKG Waspada Kerawanan Tsunami, Kepala Stasiun Geofisika Sleman: Tsunami Kulon Progo adalah potensi bukan Prediksi

TRANSINDONESIA.co | Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati,meminta seluruh pihak untuk mewaspadai terkait kondisi kerawanan tsunami di Jalan Underpass Jalur Lintas Selatan Yogyakarta Internasional Airport, Kulon Progo, terutama saat libur Lebaran 2025, menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan arus mudik di wilayah tersebut.

Dwikorita menyoroti lokasi tersebut masuk dalam zona rawan tsunami. Untuk mengantisipasi potensi bencana selama periode perjalanan mudik dan arus balik Lebaran 2025, Dwikorita pun menyarankan beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan.

Salah satunya, yakni agar kementerian/instansi teknis terkait menerapkan skema buka tutup lalu lintas di ruas masuk underpass tersebut. Langkah tersebut diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan dalam terowongan, sekaligus berfungsi sebagai mitigasi risiko jika terjadi tsunami.

Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Ardhianto Septiadhi, menegaskan tsunami di wilayah tersebut merupakan potensi, bukan prediksi sehingga yang lebih penting adalah kesiapsiagaan serta mitigasi risiko.

Ia pun menekankan pentingnya masyarakat memahami perbedaan antara potensi dan prediksi. Dijelaskan, prediksi selalu memiliki skala waktu yang jelas, layaknya prakiraan cuaca harian atau mingguan, sedangkan potensi tidak memiliki kepastian waktu kapan terjadi.

“Tsunami di Kulon Progo adalah potensi, bukan prediksi. Tidak bisa dipastikan kapan terjadi, tapi kita tahu ada kemungkinan. Itulah kenapa mitigasi sangat penting,” jelas Ardhiant dikutip dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

Ardhianto juga memastikan, layanan informasi BMKG tetap berjalan selama 24 jam, termasuk selama cuti Lebaran, demi memberikan informasi terkini terkait cuaca, gempa bumi, dan tsunami kepada masyarakat. [nag]

Share