Polisi Peru Selamatkan 123 Perempuan dan Anak dari Eksploitasi Seksual
TRANSINDONESIA.co | Polisi Peru berhasil menyelamatkan 123 perempuan dan anak perempuan yang menjadi korban eksploitasi seksual oleh geng Venezuela yang berkuasa, menurut pengumuman kepolisian pada Sabtu (8/2).
Ratusan petugas polisi dikerahkan dalam penggerebekan pada Jumat (7/2) malam di ibu kota Peru, Lima. Mereka berhasil menangkap 23 orang yang diduga merupakan anggota geng.
Polisi menyatakan bahwa 123 orang berhasil diselamatkan diselamatkan dalam operasi itu, termasuk tiga anak di bawah umur. Sumber kepolisian juga mengonfirmasi kepada AFP bahwa semuanya adalah perempuan dan anak perempuan.
Para tersangka yang berhasil ditangkap merupakan bagian dari Los Hijos de Dios, sebuah faksi dari geng terbesar Venezuela, Tren de Aragua, yang beroperasi di Peru sejak 2021.
Pada Januari 2024, polisi Peru berhasil menyelamatkan 40 gadis muda yang dieksploitasi secara seksual melalui jejaring sosial oleh organisasi kriminal yang sama.
Geng Tren de Aragua, yang didirikan pada 2014 di negara bagian Aragua, Venezuela, kini bahkan sudah merambah ke beberapa negara di Amerika Selatan, termasuk Kolombia, Peru, dan Chili.
Presiden Amerika Donald Trump, dalam kampanyenya tahun lalu, bertekad akan mendeportasi massal migran tak berdokumen, yang sering ia tuduh terlibat dalam kejahatan kekerasan dan menyebut mereka sebagai “binatang” serta “monster.”
Ia secara khusus menargetkan Tren de Aragua, dan pada hari pertama menjabat pada 20 Januari, mengumumkan keadaan darurat nasional untuk menangani dugaan aktivitas geng tersebut di Amerika Serikat.
Pada Rabu, Washington mengumumkan bahwa 10 anggota Tren de Aragua telah dideportasi ke fasilitas penjara Teluk Guantanamo yang dikelola oleh Amerika di Kuba. [voa]