Lora Ismail Al-Kholili: Jangan hanya HP Tapi juga “Upgrade” Diri
TRANSINDONESIA.co – Lora Ismail Al-Kholili dari Pesantren Syaikhona Muhammad Kholil Demangan Bangkalan Madura Jawa Timur menyarankan kalangan Generasi Z agar jangan hanya melakukan “upgrade” handphone/HP, tapi juga melakukan “upgrade” diri sendiri.
“Kalau hanya ‘upgrade’ HP justru mental mudah hancur, karena media sosial -sosmed- itu terlalu sibuk dengan urusan orang lain, sehingga ingin menjadi orang lain dan nanti bisa depresi,” katanya saat bicara di hadapan ratusan GenZI (Generasi Z Islami) di Surabaya, Minggu.
Dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) episode ke-16 bertajuk “Upgrade Diri, Raih Mimpi” di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Lora Ismail menekankan pentingnya ‘upgrade’ diri, karena potensi dan takdir setiap orang itu pasti berbeda.
“Ada Hadits tentang upgrade diri yang menyebutkan tiga sifat yang bisa merusak diri kita, karena kita tidak ada motivasi untuk berubah,” katanya dalam kegiatan bulanan oleh Remaja Masjid dan GenZI MAS yang juga dihadiri Imam Besar BPP MAS KHA Hamid Abdullah dan Sekretaris BPP MAS H Helmy M Noor itu.
Menurut generasi keenam dari Pesantren Syaikhona Muhammad Kholil itu, tiga sifat yang disebut dalam hadits Nabi Muhammad SAW akan bisa merusak diri, yakni pelit, suka mengikuti hawa nafsu, dan mudah merasa hebat/jumawa/merasa cepat puas.
“Jadi, musuh utama kita itu diri sendiri, kalau pakai HP itu justru membandingkan diri dengan orang lain dan melihat orang lain sebagai musuh, sehingga bisa stres, karena sukses itu tergantung diri kita sendiri, apakah mau berubah atau tidak, bukan orang lain,” katanya.
Ia menjelaskan, pelit itu membuat orang sulit ‘meng-upgrade’ diri sendiri dan berkorban/berderma untuk diri sendiri, sehingga sulit sukses, karena suka menyalahkan keadaan dan menyalahkan orang lain, sehingga orang ini tidak bisa “selesai” dengan dirinya sendiri.
Selain pelit, orang yang selalu mengikuti hawa nafsu juga disebut banyak ulama sebagai orang yang lebih setan daripada setan, karena tidak mau berubah dan tidak ada rasa penyesalan (maksiat/salah terus).
“Ibarat anak kecil, nafsu itu kalau diikuti ya terus, jadi solusinya ya jangan ikuti hawa nafsu, fokus pada ‘upgrade’ diri,” katanya.
Selain pelit dan suka mengikuti hawa nafsu, sifat yang bisa merusak diri adalah mudah merasa hebat/jumawa/merasa cepat puas.
“Itu menghalangi untuk upgrade diri, karena sekali Tahajud saja sudah merasa paling shaleh se-kecamatan,” katanya.
Lora Ismail menyebut tiga tipe orang yang mau melakukan “upgrade” diri yakni beruntung, rugi, dan celaka/terlaknat.
Orang beruntung itu karena hari ini lebih baik dari hari kemarin, orang rugi itu karena hari ini dan hari kemarin sama saja (tidak ada perubahan), dan orang celaka/laknat itu karena hari ini justru lebih buruk dari kemarin.
“Tanda orang beruntung atau melakukan upgrade diri adalah memperkaya diri dengan ilmu -kualitas-, memiliki manajemen waktu -punya target pencapaian-, mencari cyrcle -lingkungan/teman- yang baik di dunia offline maupun online, punya mimpi -tekad kuat-, dan pasrahkan hasil apapun kepada Allah SWT,” katanya. (ant)