Pil Kontrasepsi dapat Pengaruhi Suasana Hati dan Depresi

TRANSINDONESIA.co | Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology meneliti lebih dekat dampak pil KB terhadap suasana hati dan proses kognitif yang menunjukkan kontrasepsi hormonal dapat memengaruhi pola pikir seperti depresi, terutama pada wanita yang sudah rentan terhadap gejala depresi.

Ditulis laman Hindustan Times, Ahad (5/102025), penelitian yang dipimpin Elizabeth Hampson mengaitkan kontrasepsi oral dalam memengaruhi suasana hati dan pemrosesan emosi selama berbagai fase siklus menstruasi.

Para peneliti bekerja dengan 53 wanita sehat berusia 18–26 tahun yang telah menggunakan kontrasepsi oral kombinasi, yang mengandung estrogen dan progestin, selama sedikitnya tiga bulan.

Peserta dinilai dua kali yakni sekali selama fase hormon aktif (ketika mengonsumsi pil hormonal) dan sekali selama fase tidak aktif (ketika tidak ada hormon yang dikonsumsi).

Penelitian ini menemukan banyak peserta melaporkan merasakan suasana hati yang lebih negatif, termasuk depresi, selama fase tidak aktif. Bagi hampir 29 persen wanita, skor depresi mereka selama kedua fase tersebut sebanding dengan tingkat yang biasanya terlihat pada individu dengan kecemasan atau depresi ringan hingga sedang.

Menariknya, tugas yang mengukur pemrosesan emosional implisit, seperti mengidentifikasi ekspresi emosional atau mengaitkan citra positif dan negatif, mengungkapkan pola seperti depresi yang lebih kuat selama fase hormon aktif. Efek ini terutama terlihat pada wanita yang sudah memiliki tingkat dasar gejala depresi yang lebih tinggi.

Trans Global

Temuan ini tidak menunjukkan bahwa semua wanita yang menggunakan kontrasepsi oral akan mengalami gejala depresi, karena banyak wanita menggunakan pil KB tanpa perubahan suasana hati yang signifikan, dan manfaatnya sering kali lebih besar daripada risikonya.

Studi ini mengungkap hubungan yang rumit antara kontrasepsi hormonal dan suasana hati. Meskipun pil KB merupakan bentuk kontrasepsi yang andal dan banyak digunakan, dampaknya terhadap kesehatan mental masih menjadi perhatian banyak wanita.

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mempertimbangkan suasana hati yang dilaporkan sendiri dan respons emosional bawah sadar saat mempelajari efek psikologis kontrasepsi oral.

Seperti yang dicatat oleh penulis studi, efek ini dapat sangat bervariasi berdasarkan kecenderungan individu, seperti kecenderungan depresi.

Penelitian ini menambah bukti yang berkembang seputar potensi efek samping emosional dari kontrasepsi hormonal, tetapi penting untuk dicatat bahwa penelitian ini dilakukan pada sampel kecil wanita muda yang sehat. Penelitian lebih lanjut yang melibatkan populasi yang lebih beragam dapat memberikan wawasan tambahan.

Memahami bagaimana kontrasepsi hormonal memengaruhi tubuh dan pikiran merupakan langkah penting untuk memberdayakan wanita agar dapat membuat pilihan yang tepat tentang kesehatan reproduksi mereka. (ant)

Share