Pilkada Serentak, Syahrir Ajak Milenial Merawat Pesta Demokrasi
TRANSINDONESIA.co | Rakyat harus terlibat langsung dan tidak boleh dihalangi apalagi dihilangkan hak suaranya dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) untuk memilih pemimpin sebagai wujud demokrasi yang diamanatkan pada perubahan/penyempurnaan undang-undang tentang kepemiluan, yang basic-nya adalah UU Nomor 10 Tahun 2016 dan UU Nomor 7 Tahun 2017.
“Rakyat harus dilibatkan dalam proses pesta berdemokrasi tidak boleh seorang pun dihalangi apalagi dihilangkan hak suaranya untuk mencari pemimpin atau kepala daerahnya,” ungkap Haji Syahrir yang merupakan bakal calon Bupati Bekasi periode 2024 – 20229 dalam keterangannya, Sabtu (6/7/2024).
Pilkada merupakan eksistensi untuk mencari pemimpin daerah agar kemajuan daerahnya dapat lebih signifikan dan akhirnya rakyat yang merasakan kemakmuran dan kesejahteraan.
“Para penyelenggara Pemilukada yang saat ini tengah bekerja dalam proses Pilkada serentak ini perlu diingatkan agar tidak seorang pun yang telah memiliki hak suara terlewatkan. Karena pesta demokrasi ini adalah hak setiap warga negara yang batas usianya telah ditentukan untuk dapat memilih maupun di pilih pada Pemilukada,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.
Pada November 2024 merupakan puncak dari pesta demokrasi, termasuk Kabupaten Bekasi yang diamanatkan untuk memilih calon bupati dan calon wakil bupati diharapkan dapat terselenggara sesuai tahapan dan tidak ada kecurangan atau penyalahgunaan wewenang dari penyelenggara Pemilukada.
“Penyelenggara Pemilukada harus fair play dan menjadi contoh bagi rakyat dalam berdemokrasi. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena rakyat dicurangi,” kata Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat yang salah satunya membidangi tentang pemerintahan.
Ia pun meminta kepada para konstentan nantinya untuk “bertarung” dalam ide, gagasan dan program memajukan daerah, mensejahterakan masyarakat serta memberikan pelayanan yang prima.
“Bertarung dalam ide, gagasan dan program merupakan wujud demokrasi kita. Sehingga masyarakat tahu siapa yang tebaik yang akan menjadi pemimpin dalam lima tahun mendatang,” terang Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Gerindra ini.
Termasuk para tokoh agama, masyarakat, maupun politisi diharapkan Pemilukada khususnya di Kabupaten Bekasi ini menjadi contoh pesta demokrasi yang dapat memberi pelajaran berdemokrasi yang baik kepada rakyat Bekasi.
“Mau tidak mau memang kita akui, Pemilukada melibatkan seluruh lapisan dan elemen masyarakat termasuk para tokoh politik, agama dan masyarakat terjun bersama untuk memilih pemimpinnya. Tetapi semua harus memberikan contoh berdemokrasi, bukan karena ambisius dari kelompok atau golongan untuk memenangkan seseorang tapi dengan merusak pesta demokrasi,” ujar Haji Syahrir.
Tak lupa, Haji Syahrir yang telah berkhidmat 15 tahun sebagai wakil rakyat (DPRD Jabar) dari daerah pemilihan Kabupaten Bekasi ini mengajak kawula muda, milenial, dan Gen-Z untuk turut berpartisipasi dan mencari tahu jejak rekam calon pemimpin sebelum memutuskan memilih salah satu calon nantinya.
“Partisipasi kawula muda pada Pemilukada Kabupaten Bekasi sangat diharapkan, sebagai regenerasi yang nantinya akan di puncak dan di pucuk kekuasaan di suatu daerah dapat pembelajaran yang baik dengan merawat demokrasi serta memilih calon pemimpin dengan track record yang baik dari calon itu sendiri,” pungkas Haji Syahrir. [rls]