Kawasan Hulu Musi Rawas Utara Masih Tergenang Banjir

TRANSINDONESIA.co | Perkembangan pada Senin (15/1/2024) petang menyebutkan wilayah hulu Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, masih terendam banjir. Tinggi muka air bagian hulu sungai mengalami kenaikan.

Sejauh ini sejumlah desa yang tersebar di enam kecamatan terdampak banjir sejak Kamis (11/1/2024), pekan lalu, pukul 07.00 WIB. Keenam kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Jaya, Rupit, Karang Dapo dan Rawas Ilir. Sedangkan wilayah yang masih teridentifikasi adanya genangan berada di Kelurahan Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo. Ketinggian air 1,5 meter. Sedangkan di Kecamatan Rawas Ilir, genangan tertinggi mencapai 3 meter.

Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara mencatat tidak ada korban akibat peristiwa ini. Sebanyak 13.527 KK atau 54.108 jiwa  di enam kecamatan terdampak banjir tersebut.

Sementara itu kerugian tercatat sebagai berikut 13.766 unit rumah terdampak, di antaranya rumah rusak berat 8 unit, 2 lainnya hanyut dan rusak ringan 229 unit. Kerugian infrastrutkur yang terendam mencakup jalan, fasilitas pendidikan 36 unit, kesehatan 41, kantor 62 dan irigasi 97. Ditambah lagi, jembatan gantung rusak berat 6 unit dan rusak ringan 1.

Selain infrastruktur, banjir juga menyasar kerugian aset warga pada sektor perikanan dan peternakan. Pihak BPBD setempat masih terus melakukan pemutakhiran data terdampak dan kerugian.

Hingga akhir pekan ini, Kabupaten Musi Rawas Utara masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga dan pemerintah daerah untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi dampak atau bahaya susulan.

Banjir Musi Banyuasin

Bencana hidrometeorologi basah juga terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin. Genangan di pemukiman warga antara 50 – 100 cm. Kondisi ini disampaikan BPBD setempat pada Senin (15/1/2023), sekitar pukul 09.57 WIB.

Banjir menggenangi 4 kecamatan, yaitu Lais, Plakat Tinggi, Sungai Keruh dan Sanga Desa. Sebanyak 750 KK terdampak, namun BPBD menginformasikan tidak ada korban jiwa akibat insiden ini. Sedangkan kerugian tercatat rumah warga rusak berat sebanyak 1 unit.

Peristiwa tersebut terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan serta diperburuk banjir kiriman dari Sungai Batanghari Leko. Banjir terjadi pada Rabu lalu (10/1/2024), pukul 01.00 WIB.

Secara umum, pada hari ini, Selasa (16/1/2024) hingga dua hari ke depan, wilayah Sumatra Selatan masih berpotensi terhadap hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang. BNPB meminta kesiapsiagaan bersama dalam antisipasi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk kesiapsiagaan, di antaranya memantau kondisi cuaca secara rutin dan evakuasi sesuai arahan petugas berwenang. [eso]

Share
Leave a comment