Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hilang kontak di luar negeri, Nasdem sebut ‘sedang berobat’

TRANSINDONESIA.co |  Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dilaporkan hilang kontak saat kunjungan ke luar negeri. Namun, seorang pejabat partai Nasdem mengatakan SYL belum pulang karena sedang berobat.

Kabar bahwa Mentan SYL hilang kontak diungkapkan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa (03/10).

Menurut Harvick, pihaknya di Kementerian Pertanian tidak bisa menghubungi SYL sejak dia dijadwalkan pulang dari kunjungan kerja di Italia dan Spanyol.

“Sabtu (30/09) atau Minggu (01/10) harusnya (SYL) sudah kembali (ke Indonesia). Baru dua, tiga hari (tidak bisa berkomunikasi dengan SYL),” kata Harvick seperti dilansir kantor berita Antara.

Akan tetapi, Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, mengatakan SYL belum pulang karena tengah berobat untuk sakit prostat. Menurutnya, SYL akan kembali pada 5 Oktober.

“Pak Mentan kena prostat jadi nggak bisa pulang ke Indonesia tanggal 1 Oktober,” kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (03/10) seperti dilansir Detikcom.

Sahroni beralasan SYL sulit dihubungi lantaran sakit prostatnya.

“Disangka hilang tuh kan lost contact. Ya maklumlah, orang kalau sudah tua, kena prostat, ya boro-boro mikirin telepon. Ya akhirnya nggak bisalah komunikasi. Tanggal 5 dia sudah di Jakarta,” ujar dia.

SYL hilang kontak di tengah penyelidikan dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian oleh KPK.

Pekan lalu, rumah dinas SYL di Jakarta digeledah KPK. Namun, lembaga antirasuah itu belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

Datang bersama, pulang terpisah

Wamentan Harvick mengatakan pihaknya sampai saat ini masih mencari keberadaan SYL, di tengah laporan sejumlah media berdasarkan sumber di internal KPK bahwa Menteri SYL sudah ditetapkan menjadi tersangka.

Dia menjelaskan Syahrul melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol bersama beberapa orang pejabat eselon I dan eselon II serta staf Kementan. Namun mereka berpisah saat kembali ke Indonesia.

“Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing, karena mungkin tiket juga terbatas akhirnya terpisah,” ujarnya.

Harvick mengaku tidak mengetahui posisi terakhir Mentan ada di mana.

Harvick menyebut hilangnya Syahrul bukan karena kasus di KPK. Dia berharap keberadaan Syahrul segera diketahui.

“Wah Insya Allah sih enggak ya (kabur karena kasus korupsi). Mudah-mudahan Kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah,” ujarnya.

Harvick juga mengatakan Presiden Joko Widodo sudah mengetahui kabar menghilangnya SYL, dan menunjuknya sebagai menteri pertanian ad interim.

Secara terpisah, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan SYL belum tercatat masuk RI setelah menjalani perjalanan dinas ke luar negeri. Sang Mentan direncanakan kembali ke RI pada tanggal 1 Oktober.

Yasonna mengatakan pihaknya tidak berwenang melakukan pencarian. Dia menyerahkan urusan itu ke kepolisian dan KPK.

“Kalau kita tak bisa cari. Polisi dan KPK yang cari. Kalau kita kan kerjalah dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Dugaan korupsi di Kementan

Pekan lalu KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas SYL di Kebayoran Baru, Jakarta Pusat.

Dalam penggeledahan itu, KPK menemukan uang puluhan miliar rupiah dalam bentuk rupiah dan mata uang asing, sejumlah dokumen dan catatan keuangan, serta sejumlah senjata api.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian daerah, tentunya terkait dengan temuan dalam proses geledah dimaksud,” kata juru bicara KPK, Ali Fikri.

Lembaga antirasuah itu telah menganalisa keterangan dari 49 pejabat di Kementan, termasuk SYL selaku Menteri Pertanian.

KPK masih belum menetapkan tersangka baru dalam proses penyidikan yang tengah berjalan. Ali mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa KPK masih melakukan pengumpulan bukti terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. [BBC]

Share