Mengenal Museum Pancasila Sakti, Peringatan Peristiwa G30SPKI
TRANSINDONESIA.co | Peristiwa pemberontakan G30S/PKI (Gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia), diperingati hari ini, Sabtu (30/9/2023). Biasanya peristiwa G30S/PKI ini tidak jauh kaitannya dengan tempat bersejarahnya, yakni Monumen Pancasila Sakti atau Lubang Buaya.
Sebab, Lubang Buaya merupakan satu museum yang dibangun dalam rangka memperingati peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), Museum ini dibangun atas prakarsa Kepala Pusat Sejarah.
Serta juga Tradisi ABRI, yakni Brigjen TNI Prof. Dr. Nugroho Notosusanto. Dan disetujui oleh Menhankam/Pangab Jenderal TNI M. Yusuf dan Presiden Soeharto.
Museum Pancasila Sakti ini akhirnya diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1992 oleh Presiden Soeharto. Museum ini menyajikan peristiwa-peristiwa kekejaman PKI dalam bentuk diorama.
Salah satunya dengan penyajian dalam bentuk tiga dimensi yang berjumlah 34 diorama dengan suara-suara pendukung. Sejarahnya, bermula pada saat Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh PKI yang hendak melakukan pemberontakan.
Pemberontakan diawali peristiwa penculikan para petinggi TNI. Para perwira TNI yang diculik itu lalu dibunuh, dan jasadnya dimasukkan ke dalam lubang sumur tua.
Sumur tersebut berada tepat di kawasan Jakarta Timur, yaitu di Lubang Buaya. Peristiwa yang melibatkan perlawanan antara PKI dan TNI tersebut memakan korban jiwa, terutama para petinggi TNI.
Sebagai penghargaan kepada mereka, Pemerintah Republik Indonesia memberi gelar Pahlawan Revolusi. Selanjutnya untuk mengenang, menghormati, dan menghargai jasa-jasa para Pahlawan Revolusi, dibangun monumen peringatan.
Bangunan tersebut diberi nama Monumen Pancasila Sakti atau dikenal juga dengan nama Monumen Pahlawan Revolusi. Lokasi Museum Pancasila Sakti berada di kawasan Monumen Pancasila Sakti.
Tepatnya berlokasi di Jalan Raya Pondok Gede, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Untuk waktu berkunjung menyesuaikan jam operasional dari hari Selasa sampai Minggu pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
Jika belum mengetahui, di dalam Museum ini terdapat sejumlah bangunan. Yakni terdiri dari:
1. Bangunan bernama “Rumah Penyiksaan”.
Bagian beranda depan rumah digunakan sebagai ruang penggambaran penyiksaan. Penyiksaan para petinggi TNI AD dengan patung-patung berukuran sebenarnya (real-life).
2. Bangunan rumah tua yang digunakan sebagai Pos Komando.
Pos Komando pasukan pembunuh para petinggi TNI AD. Rumah ini beserta perabotnya masih dilestarikan mendekati kondisinya ketika peristiwa G30S/PKI
3. Bangunan rumah tua berdinding gedek (anyaman bambu)
Bangunan rumah tua ini beserta perabotnya dilestarikan. Kondisinya menyerupai kondisi ketika digunakan sebagai dapur umum pada peristiwa G30S/PKI.
Sumber: rri.co.id