Pemerintah Korsel Siapkan Rencana Darurat Jambore Pramuka Dunia
TRANSINDONESIA.co | Kwartir Nasional (Kwarnas) menegaskan, KBRI dengan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menyiapkan rencana darurat pada Jambore Pramuka Dunia 2023. Rencana darurat tersebut, untuk memitigasi dan mengantisipasi cuaca panas ekstrem yang menghantam puluhan ribu peserta Jambore Pramuka Dunia.
Sejauh ini, ribuan kontingen Indonesia tetap bertahan di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korsel. Meskipun, kondisi cuaca panas ekstrem menyulitkan para peserta.
“Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia tetap bertahan di arena Jambore Pramuka Sedunia ke-25 di tengah cuaca panas ekstrem. Untuk itu, rencana darurat juga telah disiapkan,” kata Kepala Pusinfo Kwarnas Adi Pamungkas dalam keterangan persnya, Minggu (6/8/2023).
Adi membeberkan, rencana darurat yang akan diberikan oleh KBRI bersama Pemerintah Korsel. Rencana darurat dimaksud, penyediaan dua unit sekolah untuk tempat evakuasi dan bantuan dari Kepolisian Korsel guna mendukung evakuasi.
“Namun, sampai saat ini belum ada rencana evakuasi, kondisi 1.569 peserta dari Indonesia sudah dapat ditangani dengan baik. Beberapa yang sakit sudah dirawat dan telah kembali pulih,” ucap Adi.
Diketahui, sebanyak 42.593 peserta dari 150 negara lebih berkemah di Saemangeum. Akibat cuaca panas ekstrem tersebut, kontingen AS, Singapura, dan Inggris memutuskan hengkang dari acara.
Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo mengatakan, telah berkonsultasi dengan negara lain. Pemerintah Korsel telah memutuskan bersama dengan Asosiasi Kepanduan Korea bahwa jambore harus dilanjutkan.
Puluhan ribu anggota pramuka berusia antara 14-18 tahun berbondong-bondong ke Saemangeum, dekat Kota Buan di pantai barat Korsel. Mereka berkumpul dan melaksanakan kegiatan di suhu yang mencapai 33 derajat Celcius.
Dalam cuaca panas itu, ratusan peserta jatuh sakit karena suhu amat panas. Sehingga, para orang tua khawatir atas keselamatan anak-anaknya.
Sementara, pemerintah setempat menjanjikan lebih banyak truk air, ruang ber-AC, dan petugas medis untuk menyelamatkan acara. Acara itu berlangsung sejak 1-12 Agustus 2023. [rri/ap]