17 Negara Hadiri Asian African Festival 2023

TRANSINDONESIA.co | Asian African Festival ke-68 tahun 2023 kembali digelar secara luring di Kota Bandung, Sabtu 29 Juli 2023. Untuk pertama kalinya sejak 2019, Asian African Festival digelar secara luring. Mengusung tema ‘Universe of Creative Culture’, festival ini menampilkan parade budaya nasional dan mancanegara, juga menampilkan aneka kesenian, khususnya dari Kota Bandung.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan terima kasih dan selamat kepada seluruh masyarakat Kota Bandung yang hadir memadati kawasan Jalan Asia Afrika. Menurutnya, keberlangsungan Asian African Festival secara luring patut disyukuri.

“Acara ini sudah lama kita nantikan setelah 3 tahun tidak diselenggarkan. Semoga kreativitas seni budaya yang ditampilkan tidak hanya menghibur dan menjadikan kita lebih saling mengenal, tetapi juga dapat menjadi perekat persaudaraan antar bangsa Asia Afrika,” kata Ema.

Ema berharap, pelaksanaan Asian African Festival tahun 2023 dapat menjadi salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi bagi Kota Bandung. Kata Ema, salah satu potensi besar di Kota Bandung adalah seni, budaya, dan sumber daya manusia, yang mana pada gelaran ini semuanya ditampilkan.

Ema juga mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk menyukseskan acara ini. Salah satunya dengan menjaga ketertiban dan juga kenyamanan bersama selama acara berlangsung.

“Mohon maaf juga, karena selama acara berlangsung, kita menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Asia Afrika. Mari Wargi Bandung, ramaikan Asian African Festival 2023 dan selamat menikmati,” ucap Ema.

Sementara itu, Kepala Museum Konfrensi Asia Afrika, Dahlia Kusuma Dewi menghaturkan selamat datang kepada seluruh masyarakat yang hadir, juga kepada delegasi dari 17 negara yang hadir pada Asian African Festival 2023.

Menurutnya, nilai-nilai dari Konferensi Asia Afrika 1955 mengedepankan nilai solidaritas, perdamaian dunia dan kekuatan negara Asia-Afrika kepada seluruh dunia.

“Ini milestone yang penting dalam sejarah dunia,” kata Dahlia dalam sambutannya.

Dahlia menambahkan, Asian African Festival selalu mempromosikan inklusivitas dan juga solidaritas dunia lewat Asia-Afrika. Ia juga berharap ke depannya ada banyak kolaborasi budaya yang berlangsung dari bangsa-bangsa Asia-Afrika.

“Ini semangat dari Bandung untuk dunia,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyampaikan apresiasi karena Asian African Festival kembali digelar.

Menurutnya, tema Asian African 2023 mengisyaratkan semangat inklusifitas, inovasi dan keragaman yang merupakan peran kunci dalam perkembangan budaya dunia.

“Meskipun kita berhadapan dengan perubahan dunia yang cepat dalam berbagai aspek, namun penting bagi kita mempertahankan identitas budaya yang memiliki banyak nilai kebaikan untuk keberlangsungan hidup dan peradaban kita,” kata Tedy.

Sebagai informasi, Asian African Festival 2023 dihadiri delegasi dari 17 negara Asia-Afrika, antara lain: Pakistan, Sri Lanka, Libya, Sudan, Filipina, Syiria, Nigeria, Kenya, Korea Utara, Bangladesh, Zimbabwe, India, Laos, Malaysia, Thailand, serta Mozambik.

Selain itu, acara ini menampilkan banyak penampilan seru dari pelaku seni budaya Kota Bandung, antara lain Ega Robot Ethnic dan Manshur Angklung. Tidak lupa, para penampil dari skala nasional hingga internasional pun hadir di sini.

17 Negara

Tiga tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Asian African Festival 2023 mendapat perhatian dari banyak pihak. Tidak hanya masyarakat Kota Bandung, warga dari beberapa kota hingga mancanegara tumpah ruah di Jalan Asia Afrika, Sabtu 29 Juli 2023.

Warga tampak memadati sepanjang Jalan Asia Afrika, mulai dari persimpangan Jalan Tamblong – Asia Afrika hingga mendekati kawasan Alun-alun Bandung.

Diperkirakan, ribuan warga tumpah ruah merayakan Asian African Festival yang pertama kali digelar luring sejak 2019 ini.

Yanti Mulyanti, warga Cileunyi Kabupaten Bandung mengaku senang Asian African Festival kembali digelar. Ia pun berharap, tahun depan acara ini dapat digelar kembali.

“Seru, ramai, senang banget Asia Afrika Festival ini meriah lagi,” katanya.

Yanti tidak sendiri. Masih ada Vito, Anisa, dan Davi, yang merupakan perantau dari Manado. Mereka menyambut positif Asian African Festival 2023.

“Walaupun panas, tapi seru. Kami menikmati acara keren ini. Dan kebetulan, enggak sengaja jadi ketemu sesama perantau seperti dari Bolaang Mongondow, atau Minahasa,” kata Vito diamini teman-temannya.

Sebagai informasi, Asian African Festival 2023 dihadiri delegasi dari 17 negara Asia-Afrika, antara lain: Pakistan, Sri Lanka, Libya, Sudan, Filipina, Syiria, Nigeria, Kenya, Korea Utara, Bangladesh, Zimbabwe, India, Laos, Malaysia, Thailand, serta Mozambik.

Selain itu, acara ini menampilkan banyak penampilan seru dari pelaku seni budaya Kota Bandung, antara lain Ega Robot Ethnic dan Manshur Angklung. Tidak lupa, para penampil dari skala nasional hingga internasional pun hadir di sini.

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyampaikan terima kasih dan selamat kepada seluruh masyarakat Kota Bandung yang hadir memadati kawasan Jalan Asia Afrika. Menurutnya, keberlangsungan Asian African Festival secara luring patut disyukuri.

“Acara ini sudah lama kita nantikan setelah 3 tahun tidak diselenggarkan. Semoga kreativitas seni budaya yang ditampilkan tidak hanya menghibur dan menjadikan kita lebih saling mengenal, tetapi juga dapat menjadi perekat persaudaraan antar bangsa Asia-Afrika,” kata Ema.

Ema berharap pelaksanaan Asian African Festival tahun 2023 dapat menjadi salah satu instrumen pertumbuhan ekonomi bagi Kota Bandung.

Menurutnya, salah satu potensi besar di Kota Bandung adalah seni, budaya, dan sumber daya manusia, yang mana pada gelaran ini semuanya ditampilkan.

“Mohon maaf juga, karena selama acara berlangsung, kita menerapkan rekayasa lalu lintas di Jalan Asia Afrika,” ucap Ema. [amh]

Share
Leave a comment