Kapal Nelayan asal Sulawesi Tenggara Tenggelam di Perairan Kupang
TRANSINDONESIA.co | Kapal Motor Simpati yang ditumpangi tujuh nelayan asal Provinsi Sulawesi Tenggara, tenggelam setelah diterjang gelombang setinggi tiga meter di Perairan Pantai Selatan Noni Desa Pakubaun Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata yang dihubungi di Kupang, Rabu, mengatakan Kapal Motor (KM) Simpati yang ditumpangi tujuh orang nelayan itu sempat mengalami patah kemudi sehingga berlayar tampa arah dan terombang-ambing gelombang laut hingga kapal tenggelam pada Selasa (25/7) dini hari.
Ia mengatakan, kapal berkapasitas 5 GT itu tenggelam setelah berlayar tanpa arah terbawa arus dan angin kencang dari Perairan Papela Kabupaten Rote Ndao hingga Pantai Selatan Noni.
KM Simpati ini merupakan kapal yang sering mencari teripang di wilayah Perairan Pulau Rote dan Australia.
Kapolres mengatakan peristiwa terjadinya kapal tenggelam itu diketahui setelah dua warga Fatufuaf Desa Enoraen yaitu Petrus Lodo dan Nice Nubatonis sedang menjala ikan dan mendengar panggilan dari para awak KM Simpati yang meminta pertolongan.
“Kedua warga Amarasi itu melihat ada beberapa orang yang berupaya berenang menuju tepi pantai sehingga mereka langsung memberikan bantuan pertolongan untuk membawa awak KM Simpati itu ke tepi pantai,” kata Kapolres Anak Agung Gde Anom Wirata.
Tujuh nelayan yang berhasil diselamatkan yaitu Salam (45) selaku pemilik kapal, Zulihdat (40), Sahrin (38), Fajrin (25), Sahban (23), Pipin (23) dan Tasrun Sahrul (33).
Berdasarkan pengakuan para korban KM Simpati yang mengalami naas itu berlayar dari Dermaga Baipapa Kecamatan Kabaina Tengah Kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara pada 7 Juli 2023 menuju Papela Kabupaten Rote Ndao sebelum melanjutkan pelayaran menuju Pulau Pasir untuk mencari teripang dan tiba di pulau Pasir pada 17 Juli 2023.
Setelah mencari teripang di Pulau Pasir, KM Simpati kembali berlayar menuju Papela pada 22 Juli. Ketika dalam perjalanan yaitu pada 24 Juli 2023 sekitar pukul 16.00 Wita terjadi kerusakan patah kemudi sehingga kapal terbawah arus dan tenggelam di Perairan Pantai Noni Desa Pakubaun Kecamatan Amarasi Timur setelah diterjang gelombang setinggi tiga meter pada Selasa (25/7) dini hari.
“Setelah kapal tenggelam para awak berupaya menyelamatkan diri dengan berenang menuju pantai Manipon dan diselamatkan oleh warga setempat,” kata Kapolres. [ant]