Kerusuhan Prancis: Ratusan Toko hingga Kantor Bank Dijarah
TRANSINDONESIA.co | Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire mengatakan lebih dari 700 toko, supermarket, restoran, dan cabang bank dijarah. Lalu, Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan 1.311 orang telah diamankan pada Jumat malam, Jumat (30/6/2023).
Mengutip CNBC, otoritas lokal di seluruh negeri telah mengumumkan larangan demonstrasi. Lalu memerintahkan angkutan umum untuk berhenti beroperasi pada malam hari.
Puluhan ribu polisi dikerahkan di kota-kota besar di seluruh Prancis, Sabtu (1/7/2023). Pasukan polisi tersebut dikerahkan untuk menghadapi kemungkinan kerusuhan malam kelima.
Yaitu setelah pemakaman seorang remaja keturunan Afrika Utara, yang penembakannya oleh polisi memicu kerusuhan nasional. Presiden Prancis, Emmanuel Macron menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang sebelumnya dijadwalkan Minggu (2/7/2023).
Macron akan fokus menangani krisis terburuk bagi kepemimpinannya sejak protes “Rompi Kuning”. Protes melumpuhkan sebagian besar Prancis pada akhir 2018.
Sekitar 45.000 personel polisi akan berada di jalan hingga Sabtu malam. Polisi akan mengerahkan gas air mata terhadap para perusuh di jalan raya utama Marseille, menurut seorang saksi mata.
Di Paris, polisi membersihkan pengunjuk rasa dari Place de la Concorde. Lalu meningkatkan keamanan di landmark kota Champs Elysees Avenue setelah seruan di media sosial untuk berkumpul di sana. [afp/voa]