Kapal Selam Penjelajah Titanic Hilang, Upaya Penyelamatan Dilakukan

TRANSINDONESIA.co | Sebuah kapal selam dalam ekspedisi wisata untuk menjelajahi reruntuhan Titanic hilang di lepas pantai tenggara Kanada, menurut perusahaan swasta yang mengoperasikan kapal tersebut dan Badan Penjaga Pantai Amerika Serikat.

Perusahaan tersebut, OceanGate Expeditions, mengatakan pada Senin (19/6) bahwa mereka mengerahkan segala cara untuk menyelamatkan para wisatawan yang berada dalam kapal selam, yang biasanya membawa lima orang di dalamnya.

Miliarder Inggris Hamish Harding dikabarkan termasuk di antara para penumpang, menurut sebuah unggahan media sosial dari seorang kerabat.

Badan Penjaga Pantai AS (Coast Guard) mengatakan di Twitter bahwa sebuah kapal di permukaan bernama Polar Prince kehilangan kontak dengan kapal selam itu sekitar satu jam 45 menit setelah kapal tersebut mulai menyelam menuju lokasi reruntuhan pada Minggu (19/6) pagi.

Otoritas AS dan Kanada telah menerjunkan operasi pencarian dan penyelamatan, termasuk pencarian udara dan permukaan, menurut pernyataan Coast Guard serta kementerian pertahanan Kanada.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan ekstensif yang kami terima dari beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan laut dalam dalam upaya kami untuk menghubungi kapal selam,” ujar sumber dari OceanGate.

Anak sambung Harding menulis di Facebook bahwa Harding telah hilang di kapal selam dan memohon doa dari semua pihak. Ia kemudian menghapus unggahan tersebut dengan alasan menghormati privasi keluarga.

Sehari sebelum melakukan ekspedisi Titanic dengan menggunakan kapal selam, Harding sempat mengunggah informasi tersebut di laman Facebook-nya.

Ekspedisi dimulai pada Jumat (16/6) dan penyelaman pertama dijadwalkan pada Minggu pagi, tulisnya. Hingga ini, belum ada lagi unggahan darinya.

Ekspedisi itu, yang menelan biaya 250.000 dolar AS (Rp3,8 miliar) per orang, dimulai di St. John’s, Newfoundland, Kanada, dan kemudian bergerak menuju sekitar 640 kilometer ke Atlantik, tepatnya ke lokasi reruntuhan kapal Titanic, menurut situs OceanGate.

Untuk mengunjungi bangkai kapal tersebut, penumpang naik ke dalam Titan, kapal selam berkapasitas lima orang, yang membutuhkan waktu dua jam untuk turun sekitar 3.800 meter ke bangkai Titanic.

Perusahaan ekspedisi itu mengatakan bahwa Titan memiliki fasilitas bantuan hidup mendasar untuk standar lima orang selama 96 jam.

Titanic, kapal penumpang Inggris, tenggelam pada 1912 dalam pelayaran perdananya setelah menabrak gunung es. Kecelakaan itu menewaskan lebih dari 1.500 orang.

Kisah tragedi Titanic diabadikan dalam buku nonfiksi dan fiksi serta film tahun 1997 “Titanic”. [ant/rts]

Share