Keluarga Duga AKBP Buddy Tewas Dibunuh Lalu Dibuang ke Rel KA

TRANSINDONESIA.co | Paman Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Cyprus A Tatali, menduga keponakannya dibunuh dan jasadnya dibuang ke rel kereta api di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Ia curiga AKBP Buddy sengaja dibuang ke rel kereta untuk menghilangkan jejak aksi pembunuhan.

“Kalau menduga juga kalau ada perbuatan sebelumnya, dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta. Kan salah satu cara hilangkan jejak atau hilangkan jejak juga dibakar. Itu cara hilangkan jejak,” kata Cyprus di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4).

Cyprus menolak dugaan meninggalnya AKBP Buddy akibat bunuh diri. Sebab, kata dia, kehidupan AKBP Buddy sebelum meninggal baik-baik saja.

Dia pun meminta polisi untuk mengusut penyebab meninggalnya AKBP Buddy.

“Kita berikan kepercayaan ke kepolisian untuk usut tuntas siapa yg menelepon terakhir itu. Sampai dia suruh berangkat sampai dia meninggal,” kata dia.

Cyprus pun bercerita AKBP Buddy sempat pergi ke kantornya di Polres Jakarta Timur dan janjian bertemu dengan sosok yang bernama Pak Bibi pada Sabtu pagi. AKBP Buddy datang ke kantor di akhir pekan untuk mengecek perbaikan di ruang kerjanya.

“Pagi tadi dia janjian dengan yang namanya Pak Bibi. Bibi itu dia panggil ke kantornya untuk merehab gedung ruangan dia,” ucapnya.

Menurut Cyprus, AKBP Buddy kemudian menerima telepon sekitar pukul 09.00 WIB. Namun, keluarga belum mengetahui siapa sosok yang menelepon Buddy.

Cyprus mengatakan usai menerima telepon dari sosok misterius itu, AKBP Buddy langsung beranjak pergi dari ruang kerjanya.

Ia lalu pergi menggunakan ojek online. Hal itu juga memancing keanehan keluarga korban. Pasalnya, AKBP Buddy membawa mobil saat berangkat ke Polres Metro Jakarta Timur.

“Nah, berangkatnya anehnya dia naik Grab, padahal dia ada mobil pribadi. Artinya kan bertanya juga keluarga kalau dia naik Grab, yang telepon ini berarti tidak selevel atau tidak di bawah dia. Dia butuh waktu, kecepatan kan kira-kira begitu,” ujar Cyprus.

“Berarti orang telepon itu minimal di atas daripada dia kan kita menduga juga kan. Kenapa dia bela-belain naik Grab?” tambahnya.

Sebelumnya, AKBP Buddy ditemukan meninggal dunia di jalur rel kereta Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu sekitar pukul 10.15 WIB.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menduga kematian AKBP Buddy karena bunuh diri. Namun, pihak kepolisian masih menyelidiki kepastian tewasnya korban.(cnn)

Share