Potensi Kecelakaan Pemudik Gunakan Sepeda Motor Lebih Besar

TRANSINDONESIA.co | Kecelakaan sepeda motor diprediksi masih tinggi saat mudik Lebaran 2023 nanti. Untuk itu pemerintah mengimbau pemudik tidak menggunakan sepeda motor ke kampung halaman.

“Kami berkoordinasi dengan polisi, Korlantas, bahwa tingkat kecelakan paling tinggi adalah kendaran motor. Apalagi yang ditempuh itu dari tiga hingga 10 jam, jadi melelahkan sekali,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Budi menyebut, untuk meminimalisir pemudik menggunakan sepeda motor, maka dibuat program mudik gratis. “Bus gratis itu paling tidak dari Kemenhub ada 500 bus,” ucapnya.

Budi mengatakan, jumlah pemudik pada libur Lebaran 2023 diperkirakan mencapai 123 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 47 persen secara nasional, dan 27 persen untuk Jabodetabek.

“Kami melaporkan bahwa terjadi satu kenaikan jumlah saudara-saudara kita yang mudik dari 85 juta menjadi 123 juta orang. Untuk di Jabodetabek dari 14 juta jadi 18 juta,” kata Budi

Budi mengatakan, terdapat tiga transportasi utama yang biasa dipakai masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik. Jalur darat mobil, motor dan kereta api, udara menggunakan pesawat dan laut menggunakan kapal.

“Untuk udara, kereta api, dan laut relatif manageable (mudah diatur) karena tiga matra itu menggunakan sarana tiketing. Sehingga kita minta dikontrol siapa yang beli dan berapa jumlahnya,” kata Budi.

Ia pun menyebut, sudah berkoordinasi dengan pihak lainnya terkait masa angkutan mudik lebaran ini. “Dari catatan yang kami riset, akan mudik 22 persen menggunakan mobil pribadi, 20 persen menggunakan sepeda motor,” katanya.

Untuk kendaraan mobil pribadi, ia memprediksi, memang akan terjadi penumpukkan di Tol Cipali dan arah Pelabuhan Merak. Dari analisa, pemudik 2023 banyak berasal dari Jawa Timur, dan paling banyak dikunjungi pemudik adalah Jawa Tengah.[rri/ant]

Share