Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul Tertinggi di Yogyakarta Tahun 2022

TRANSINDONESIA.co | Wilayah hukum Polres Bantul tertinggi kecelakaan terbanyak di DI Yogyakarta, dalam sehari terjadi 6 kasus kecelakaan lalu lintas. Penyebab utama adalah kelalaian di mana yang mendominasi adalah kecelakaan tunggal.

“2.525 kecelakaan lalu lintas terjadi di wilayah Kabupaten Bantul selama kurun waktu satu tahun terakhir. Jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2022 mengalami peningkatan dibanding tahun 2021. Angka Kecelakaan tahun ini meningkat sebanyak 608 kasus atau naik 31,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, saat menggelar jumpa pers akhir tahun di Mapolres Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (30/12/2022).

Tahun 2021 angka kecelakaan yang terjadi sebanyak 1.917 kasus. Kenaikan tersebut dipicu karena mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan roda dua semakin meningkat di tahun 2022 ini.

Dari ribuan kecelakaan tersebut, 162 kecelakaan yang terjadi berujung pada kematian. Pada tahun 2022 angka kecelakaan di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan adanya peningkatan mobilitas masyarakat setelan pandemi Covid-19.

“Setidaknya 2.964 korban luka ringan,”tambah dia.

Angka tersebut naik cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar 2.151. Kecelakaan tersebut juga menimbulkan kerugian materiil sebesar Rp 1.2 miliar lebih.

Kapolres menyebut, dari angka itu rata-rata terjadi kecelakaan sebanyak 6 kali dalam sehari. Kecelakaan didominasi kasus laka tunggal. Hal tersebut terungkap dari penelitian yang mereka lakukan dengan para ahli dari universitas.

“Rata-rata kecelakaan tunggal yang disebabkan faktor manusia. Di samping itu, kondisi jalan di wilayah Bantul yang terbilang lurus dan bagus yang cenderung orang mengendarai motor kencang,” bebernya.

Sementara itu, pihaknya mengklaim tren penurunan pada kasus kejahatan jalanan. Sepanjang tahun 2022, hanya terjadi 6 kasus kejahatan jalanan dengan total 11 pelaku kejahatan jalanan.

“Di tahun 2021 ada 17 kasus kejahatan jalanan. Jadi tren penurunan ini juga hasil kerja sama dengan berbagai pihak termasuk masyarakat. Selain itu, beberapa upaya yang kita lakukan seperti melaksanakan patroli rutin, razia dan sambang ke rumah pelaku cukup efektif mencegah terjadinya kejahatan jalanan,” katanya.[nag]

Share