Menlu Jepang Undang Anies Malam Mingguan di Rumah Berusia 100 Tahun

TRANSINDONESIA.co | Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi mengundang untuk bermalam minggu di kampung halamannya. Sebuah kota kecil bernama Ube, di prefecture Yamaguchi, sisi Selatan Jepang. Sekitar 950 km dari Tokyo atau 90 menit dengan pesawat.

Malam itu kami dijamu masakan khas Jepang, bersama istrinya Yuko Hayashi, PhD. Istrinya adalah seorang profesor di Universitas Yamaguchi pada bidang inovasi dan manajemen industri. Selain saya dan Fery Farhati, ikut bergabung dalam acara dinner itu adalah Atsushi Sunami, pimpinan Sasakawa Peace Foundation. Hayashi-san malam itu sengaja pakai batik Indonesia!

Rumahnya di Ube berusia sekitar 100 tahun. Sebuah rumah warisan kakeknya, seorang industriawan besar di jamannya yang berhasil membangun kota Ube. Rumah kuno ini cukup besar dibandingkan umumnya ukuran rumah Jepang.

Begitu tiba di rumahnya, Hayashi langsung “menjamu” kita dengan pianonya. Memang ia berasal dari keluarga pecinta musik.

Malam itu kita makan malam sambil diskusi panjang lebar tentang begitu banyak hal. Mulai dari mulai urusan masakan, upacara minum teh di Jepang, filosofi batik dan kain tradisional Indonesia, sampai soal stabilitas dunia.

Kami berterima kasih sekali atas undangannya untuk singgah ke kota masa kecilnya. Sebagai Menteri Luar Negeri tentu jadwalnya amat padat, tapi sebagai sahabat lama, ia luangkan waktu khusus untuk mengundang kami bermalam Minggu di kampung halamannya.

Sebuah malam Minggu yang mengesankan. Tak pernah terbayangkan bahwa perkenalan, lalu pertemanan, mengantarkan pada momen-momen persahabatan yang mengesankan seperti malam Minggu itu. Anies Baswedan

Share