AS Usulkan Pertukaran Tawanan dengan Rusia
TRANSINDONESIA.co | Amerika mengatakan telah membuat “proposal yang substansial” kepada Rusia, yang oleh pejabat-pejabat pemerintah digambarkan sebagai pertukaran tahanan, yang akan membuat terpidana pedagang senjata Rusia Viktor Bout kembali ke Moskow dan mengamankan pembebasan bintang bola basket professional Amerika Brittney Griner dan terduga mata-mata Paul Whelan.
Proposal itu dibuat beberapa minggu yang lalu, tepatnya pada bulan Juni, meskipun hingga saat ini belum ada satu pun pejabat dari kedua negara yang membahas hal tersebut.
Meskipun menolak membahas rincian kesepakatan pertukaran tahanan itu, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken hari Rabu (27/7) menyampaikan harapannya untuk mengangkat isu ini lagi ketika melakukan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov minggu ini.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Kamis (28/7) mengatakan “sejauh ini tidak ada kesepakatan tentang masalah ini.”
Berita tentang kemungkinan pertukaran tahanan itu muncul ketika Griner, yang telah mengakui bahwa ia membawa tabung vape berisi minyak ganja di bagasinya ketika tiba di Rusia Februari lalu, bersaksi di pengadilan Moskow hari Rabu bahwa penerjemah bahasa yang diberikan kepadanya hanya menerjemahkan sebagian kecil dari apa yang disampaikan pihak berwenang yang menangkapnya.
Griner, yang menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti membawa narkoba, mengatakan ia diperintahkan oleh pejabat berwenang untuk menandatangani dokumen di bandara Moskow tanpa memberi penjelasan tentang dokumen tersebut. Pengadilan Rusia telah mengizinkan penahanan Griner hingga 20 Desember.
Sementara Paul Whelan, mantan marinir Amerika, telah dipenjara di Rusia sejak tahun 2018 karena dugaan spionase. Keluarga Whelan dan Griner telah memohon pada Gedung Putih untuk mempercepat upaya pembebasan mereka.
Selama bertahun-tahun Rusia telah mengupayakan pembebasan Viktor Bout, seorang pedagang senjata yang pernah dijuluki sebagai “Merchant of Death.” Ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada 2012 lalu setelah terbukti bersalah terlibat dalam skema penjualan senjata secara illegal bernilai jutaan dolar.
Stasiun televisi CNN melaporkan kemungkinan pertukaran tahanan ini telah disetujui Presiden Joe Biden. Persetujuan itu mengesampingkan tentangan dari Departemen Kehakiman, yang umumnya menentang pertukaran tahanan karena khawatir hal ini akan memberi insentif kepada negara lain untuk menahan warga Amerika di luar negeri dengan harapan dapat mencapai kesepakatan pertukaran tahanan mereka sendiri.
Juru bicara Dewan Keamanan Naisonal John Kirby menolak merinci perundingan dengan Rusia terkait usul pertukaran tahanan ini, pada saat Amerika memimpin tentangan dunia terhadap invasi Rusia ke Ukraina.[voa]