Gagalkan 1 Ton Sabu di Pangandaran, Gardi Gazarin: Polda Jabar Selamatkan 1 Juta Jiwa

TRANSINDONESIA.co | Pengungkapan narkoba jenis sabu sabu mencapai 1 ton dari jaringan internasional asal Iran berhasil digulung Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat di perairan Pangandaran menangkap lima tersangka salah satunya WNA.

“Pengungkapan narkoba jaringan internasional merupakan terbesar di tahun 2022. Patut kita apresiasi tinggi untuk jajaran Polda Jawa Barat yang di pimpin Irjen Pol Suntana atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan barang haram itu,” kata Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibnas (ICK) Gardi Gazarin, SH, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Dengan digagalkannya narkoba tersebut kata Gardi Gazarin, polisi telah menyelamatkan 1 juta warga dari penyalahgunaan narkoba.

“Kejahatan transnasional ini bernilai sekitar Rp1 triliun dengan asumsi pergram sabu sabu Rp10 juta. Berkat kerja keras jajaran Polda Jabar juga menyelamatkan 1 juta jiwa dari penyalahgunaan narkob,” ungkap Gardi Gazarin.

Gardi Gazarin menyatakan gerombolan penyelundupan diperkirakan sudah lama merancancang masukkan narkoba via perairan Pangandaran. Namun aksi pelaku gagal total untuk disebarkan ke bandar bandar narkoba yang diprediksi untuk pasukan konsumen di Pulau Jawa sebagai target utamanya pemakai di Ibu Kota Jakarta.

“Pengungkapan ini menunjukkan
gencarnya penyelundupan narkoba ke Indonesia masih menjadi konsumen barang haram itu masih tinggi peminat,” kata Gardi Gazarin.

Lebih lanjut Gardi Gazarin mengatakan dengan terbongkarnya penyelundupan sabu-sabu yang merupakan ancaman terhadap anak bangsa sekaligus ancaman bagi Kamtibnas. “ICK kembali mengapresiasi atas pengungkap ini ancaman Kamtibmas terkendali oleh jajaran Polda Jabar,” kata Gardi.

Ketua Presidium ICK ini berharap Polri dan BNN serta pihak terkait untuk lebih memperketat pengawasan dari jalur laut yang kerap digunakan penyelundup untuk memasukan narkoba baik jalur tikus maupun antar pelabuhan. “Jalur laut merupakan jalur yang paling diincar jaringan internasional untuk memuluskan penyelundupannya. Karena jalur laut merupakan jalur “gemuk” yang bisa menyeludupkan narkoba dengan jumlah yang berlimpah di bandingkan jalur udara yang lebih sulit karena banyak pemeriksaan,” terang Gardi Gazarin.

Dikataka, pasokan narkoba jalur laut sudah berulang kali dilakukan jaringan internasional, seperti di perairan Banten tahun lalu juga polisi berhasil menggagalkan 1,2 ton sabu-sabu. Begitu juga di jalur laut Sumatera yang bisa langsung dipasok dari segi tiga mas, Belawan, Malaysia. dan Singapura. “Bahkan jalur Sumatera sudah sampai di laut Aceh yang belakangan kerap dipasok jaringan narkoba internasional. Untuk itu, Polri dan pihak terkait lainnya memperketat jalur rawan di perairan yang menjadi jalur penyelundupan narkoba ke Indonesia,” kata Gardi Gazarin.

Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat menggagalkan usaha penyelundupan sabu sekitar satu ton pada pukul 14.00 WIB di perairan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/3/2022).

Dalam operasi yang digelar Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Jabar itu, jajaran kepolisian yang dipimpin langsung AKBP Herry Afandi berhasil mengamankan sabu seberat 1.000 kilogram atau 1 ton serta menangkap lima orang tersangka termasuk salah satunya WNA.

Direktur Reserse Narkoba Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Johannes Manalalu, sebanyak 66 karung yang berisi kotak tupperware dan bungkusan lakban bening yang diduga berisikan Sabu dengan perhitungan kasar lebih kurang bruto 1.000 kilogram berhasil diamankan petugas.

Adapun empat tersangka itu berinisial DH, HH, AH, NS, dan M yang merupakan WNA, dan semuanya telah ditahan polisi.

“Mereka diduga kuat terlibat dalam tindak pidana kepemilikan narkotika jenis sabu tersebut,” katanya.

Menurut dia, sabu seberat satu ton itu ditemukan disembunyikan dalam perahu. Sabu itu, kata dia, dibungkus dalam karung setelah diangkut dari kapal ikan tradisional yang berada di perairan internasional.

Berdasarkan informasi yang diterima, menurut dia, diduga ada transaksi yang dilakukan di laut dengan metode antar kapal di sekitar perairan selatan Jawa Barat.[rls]

Share
Leave a comment