Wartawan AS Tewas Tertembak di Ukrain
TRANSINDONESIA.co | Seorang wartawan AS tewas tertembak, sementara seorang lainnya terluka pada Minggu (13/3) di kota Irpin, daerah satelit ibu kota Kyiv yang didera pertempuran paling sengit sejak Rusia menginvasi Ukraina Februari lalu.
Dokumen yang ditemukan pada jasad wartawan Amerika itu mengidentifikasinya sebagai kameramen film dokumenter bernama Brent Renaud asal New York, berusia 50 tahun.
Tanda pengenal suratkabar New York Times ditemukan di antara dokumen tersebut, sehingga mengarah pada laporan bahwa dirinya bekerja untuk surat kabar tersebut. Akan tetapi pihak New York Times mengatakan bahwa pria itu tidak sedang bertugas bagi media tersebut pada saat kematiannya.
Sementara itu, Federasi Jurnalis Internasional mengidentifikasi wartawan yang luka-luka sebagai Juan Arredondo, fotografer AS.
Korban ketiga, seorang warga Ukraina yang berada di dalam mobil yang sama dengan kedua wartawan AS, juga menderita luka-luka, menurut petugas medis di lokasi.
Beberapa wartawan AFP di Irpin menyaksikan beberapa sukarelawan tentara Ukraina membawa jasad korban menggunakan tandu ke lokasi yang lebih aman sebelum membaringkannya di tanah untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Danylo Shapovalov, dokter bedah yang menjadi sukarelawan untuk pertahanan teritorial Ukraina, mengatakan Renaud tewas seketika karena luka tembak di lehernya.
Pejabat Ukraina dengan cepat menyalahkan pasukan Rusia atas penembakan itu, meski kejadian sebenarnya masih belum jelas.
Beberapa wartawan AFP mendengar tembakan senjata ringan dan artileri di daerah yang membentang di sepanjang garis depan yang memisahkan posisi Ukraina dan Rusia yang terus maju.
“Mobil itu ditembaki. Ada dua wartawan dan seorang warga kami,” kata Shapovalov kepada AFP.
“Warga kami dan seorang wartawan terluka, saya memberi mereka pertolongan pertama. Sementara seorang lainnya terluka di leher. Ia tewas seketika,” tambahnya.
Mereka Terus Menembak
Harian New York Times menyebut Renaud sebagai “fotografer dan sineas berbakat” yang terakhir kali berkontribusi kepada surat kabar itu pada 2015.
“Ia tidak sedang bertugas bagi tim mana pun di New York Times di Ukraina,” menurut sebuah pernyataan yang dicuit oleh wakil redaktur pelaksana Cliff Levy.
Arredondo mengatakan dalam rekaman video berita saat terbaring di ruang rawat bahwa kendaraan yang ditumpangi para wartawan diserang setelah menyebrangi pos pemeriksaan yang dikuasai Ukraina.
“Kami sedang akan mengambil gambar para pengungsi lainnya yang pergi. Kami masuk ke mobil, seseorang menawarkan diri untuk mengantar kami ke sisi lain jembatan,” ujarnya.
“Kami melewati pos pemeriksaan dan mereka mulai menembaki kami, sehingga sopir kami memutar balik, dan mereka terus-menerus menembaki.”
Pejabat Ukraina segera menyalahkan pasukan Rusia atas serangan yang terjadi di dekat jembatan dari Irpin ke kota Bucha, yang kini dikuasai Rusia itu.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan pejabat AS akan berkonsultasi dengan Kyiv untuk memperjelas situasi ketika terjadinya serangan.
“Kami akan berkonsultasi dengan mitra-mitra kami di Ukraina untuk menentukan bagaimana hal ini terjadi, lalu mengukur dan melaksanakan konsekuensi yang sesuai sebagai akibatnya,” kata Sullivan kepada stasiun televisi CBS.
Renaud memenangkan Nieman Fellowship dari Universitas Harvard pada tahun 2019, yang ia manfaatkan untuk membuat laporan mengenai berbagai isu dunia, termasuk unjuk rasa Black Lives Matter di kota asalnya, Little Rock, Arkansas.
Karyanya yang lain termasuk dokumenter HBO mengenai kecanduan heroin dan berbagai laporan tentang Afrika dan Timur Tengah, menurut biografi resminya di Nieman.
Renaud menjadi wartawan asing pertama yang tewas di Ukraina sejak Rusia memulai serangannya pada 24 Februari silam.
Seorang wartawan Ukraina tewas dalam serangan rudal Rusia ke menara televisi di Kyiv 1 Maret lalu, di mana lima orang yang sedang berlalu-lalang di sekitar lokasi juga tewas.[voa]