TRANSINDONESIA.co | Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah berkisah tentang seorang laki-laki yang tidak pernah sekalipun berbuat baik. Namun demikian, dia biasa memberi pinjaman hutang kepada orang lain. Suatu hari dia berkata kepada pesuruhnya,
“Ambillah berapa pun yang disetorkan, jangan mempersulit orang dan sering-seringlah memberi maaf, mudah-mudahan Allah berkenan mengampuni kita.”
Setelah laki-laki itu meninggal dunia, Allah Ta’ala bertanya, “Apakah kamu pernah berbuat baik.”
Laki-laki itu dengan jujur menjawab, “Tidak, hanya saja aku mempunyai seorang pembantu dan aku biasa memberikan pinjaman kepada orang lain, ketika aku meminta pembantuku untuk menagih, selalu saja aku berpesan kepadanya, “Ambilah berapa pun yang dia berikan, jangan mempersulit orang dan sering-seringlah memberi maaf, mudah mudahan Allah mengampuni kita’.”
Kemudian Allah Ta’ala berfirman, “Cukup, Aku telah mengampunimu.”
(HR An-Nasa’i, Ahmad, lafaz yang mirip terdapat pula dalam HR Al Al Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Hakim, dan Ibnu Abi Syaibah)
Cerita yang kami kutip dari 61 Kisah Pengantar Tidur, karya Muhammad bin Hamid Abdul Wahab (Pustaka Darul Haq, Jakarta) ini menggambarkan betapa dahsyatnya efek berlapang dada, memberi maaf, dan berlaku baik saat mengadakan transaksi, semisal jual beli dan urusan utang piutang. Perbuatan semacam ini bisa menjadi jalan datangnya ampunan dari Allah Al-Wasi. Dengan keluasan rahmat-Nya, Allah Ta’ala bisa menjadikan suatu amalan yang dianggap sepele mendatangkan pahala yang besar.*KH. Abdullah Gymnastiar
Sumber : Buku Asmaul Husna, karya Aa Gym, Jilid 2