Polda Sumut Tahan Tersangka Penipuan Modus Masuk Akpol Rp600 Juta
TRANSINDONESIA.co | Subdit IV Renakta Direktorat Reskrimum Polda Sumut mengungkap kasus penipuan dan penggelapan dengan modus bisa mengurus masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Dalam pengungkapan kasus penipuan dan penggelapan itu petugas mengamankan seorang pelaku berinisial IW.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengatakan kasus itu berawal ketika ES mempertemukan IW dengan korban SB disalah satu kafe untuk mengurus anaknya SB bernama AM bisa masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
“Dalam pertemuan itu IW menyanggupi dan meminta uang sebesar Rp600 juta kepada SB agar anaknya bisa masuk Akpol,” katanya, Ahad (19/12/2021).
Lebih lanjut, Hadi mengungkapkan korban SB pun mengirimkan uang sebesar Rp600 juta kepada IW dengan cara Rp400 juta ke rekening Bank Mandiri miliknya dan Rp200 juta ke rekening Bank BRI milik Sk.
“Setelah uang sebesar Rp600 juta itu diberikan ternyata AM tidak bisa masuk Akpol sedangkan IW sudah kabur,” ungkapnya korban SB pun melaporkan kasus penipuan dan penggelapan ke Dit Reskrimum Polda Sumut.
Mantan Kapolres Biak Papua itu menuturkan personel Subdit 5 Renakta Dit Reskrimum Polda Sumut yang menerima laporan korban melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
“Atas perbuatannya tersangka IW ditahan dan terancam hukuman di atas lima tahun kurungan penjara, tetapi Penyidik juga masih melanjutkan pendalaman beberapa orang terkait perannya masing,” ucap Hadi
Kabid Humas menambahkan, IW ketika diinterogasi mengakui uang Rp600 juta yang diberikan korban telah dibagikan dengan rincian pelaku mendapat bagian sebesar Rp400 juta, ES Rp139 juta, Nasrul sebesar Rp40 juta, DR sebesar Rp20 juta dan Sk sebesar Rp1 juta.
“Kami menghimbau kepada masyarakat bahwa rekrutmen Anggota Polri itu menerapkan prinsip BETAH ( Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis), jadi siapapun bisa mendaftar dan masuk tanpa bayar sepeser Rupiah pun, Percaya diri dengan kemampuan dan terlebih penting adalah mempersiapkan diri jauh-jauh hari karena masuk menjadi anggota Polri tidak instan, jangan percaya kalau ada orang menawarkan diri bahwa bisa memasukan menjadi anggota Polri dengan membayar sejumlah uang, Wajib tidak Percaya !,” tegas Kabid Humas.[raj/sur]