Menyiasati Gairah Belajar Siswa di SMA Negeri 40 Jakarta
TRANSIBDONESIA.CO – Menjaga gairah belajar dan kedisiplinan dalam masa PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang masif dilakukan oleh sekolah-sekolah adalah satu hal lain yang harus dimaksimalkan oleh segenap pengelola sekolah. Hampir 3 semester sejak Pandemic Covid-19 mewabah membuat para siswa harus belajar dari tempat tinggalnya. Tapi, bagi SMA Negeri 40 Jakarta itu bukanlah sebuah persoalan besar. Dimana kepala sekolahnya, Mas Ayu Yuliana punya kiat jitu untuk mengatasinya.
Kini, hampir tiap hari, paling tidak ada 15-20 siswa yang belajar tatap muka di sekolah. Orang-orangnya silih berganti namun banyak juga yang itu-itu saja. Bisa dipastikan bagi yang rutin ke sekolah, ada kendala pada perangkat belajar onlinenya, kalau pun mereka tidak punya gawai (gadget) bisa dipastikan kuota internet mereka tiris. Namun, sang kepala sekolah tetap memperbolehkan siswa untuk belajar tatap muka di sekolah, terlebih lagi bagi siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian akhirnya tahun ini. Semua itu, tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat tentunya.
“Mereka, boleh hadir di sekolah asal kondisi mereka sehat dan menjalankan protokol kesehatan. Datang, lihat dan menikmati fasilitas belajar di sekolah”, ujar sang kepala sekolah yang beralamat di Jalan Budi Mulia Utara No.8A Pademangan Barat ini menjelaskan.
Lebih lanjut Mas Ayu Yuliana menambahkan, “Belajar di rumah lama-kelamaan akan jenuh juga dan terlebih lagi belajar Fisika, Kimia, Biologi dan beberapa pelajaran lain yang sulit. Banyak yang tidak ngerti, meski guru sudah menjelaskan panjang lebar saat belajar daring”.
Mereka yang rajin datang ke sekolah rata-rata mengeluhkan belajar di rumah kurang semangat, indikasinya ada kalanya siswa jadi jarang ikut PJJ.
“Pernah ada murid yang menghilang 1 minggu nggak ikut PJJ, setelah dikonseling ternyata sulit bangun pagi, nah dengan datang ke sekolah selama 2 – 3 hari berturut turut si anak itu bersemangat lagi belajarnya dan terpenting mereka harus bangun pagi,,” ujar Mas Ayu.
Kebijakan yang diambil oleh Kepala Sekolah ini bukan tanpa koordinasi dengan pihak-pihak terkait khususnya di Dinas Pendidikan DKI Jakarta seperti pada pengawas dan pihak lain yang ikut mengawasi.
Kepala sekolah yang penuh inovatif dalam menumbuhkan semangat belajar bagi siswa-siswinya ini pun berpendapat, “Kalau ke sekolah otomatis mereka mandi pagi, bersepatu, berkaos kaki, dan pastinya mereka bisa melepas rindu pada ruang-ruang kelasnya. Suasana belajar amat mempengaruhi kondis psikis para pelajar dan guru. Yang tidak bisa digantikan oleh suasana belajar daring”.
Torehan prestasi yang dicatat oleh Mas Ayu Yuliana selama dia menjabat Kepala Sekolah di sana tidak sedikit. Saat penerimaan mahasiswa PTN tahun 2020, tercatat siswa-siswi SMAN 40 membukukan catatan 12 siswa diterima di beberapa PTN lewat jalur SNMPTN, 2 siswa lewat USMI IPB, SBMPTN 21 siswa, sedangkan jalur Mandiri 11 siswa.
Bukan hanya itu, dua siswanya yang memenangi Kejuaraan Lomba Karya Ilmiah Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Petronas 6 September 2019 atas nama Dina Fajriati (Universitas Brawijaya jurusan Teknik Industri jalur SBMPTN), dan Arrival (Universitas Brawijaya jurusan Teknologi Bio Proses lewat jalur SNMPTN).
Sementara, salah satu peserta lainnya yaitu, Jannah Kelas XII MIPA 3 kini pun masih menunggu untuk diterima di jalur undangan PTN.
SMAN 40 Jakarta itu pun turut berbagi dengan masyarakat sekitar khususnya bagi para pelajar yang kesulitan kuota internet dengan menggratiskan fasilitas internet yang mereka miliki lewat fasilitas Wifi INETWARMAS40.
Sementara, bagi siswa pemegang KJP, sang ibu kepala sekolah pun menyiapkan fasilitas pendukung lainnya, yaitu usulan pada Sudin Perhubungan Jakarta Utara agar jalur Jak-Lingko masuk melewati depan sekolahnya. Bukan hanya siswa pemegang KJP dan guru-guru yang merasa terbantu dengan adanya angkutan lingkungan itu.
Sang kepala sekolahnya pun sesekali ikut merasakan pulang ke rumahnya di bilangan Cilincing menggunakan fasilitas Jak-Lingko, sebuah program keberpihakan angkutan lingkungan Pemda DKI bagi masyarakat kebanyakan.
Atas prestasi dan juga mendukung suasana belajar di SMAN 40 Jakarta, Yayasan ASTRA Honda Motor pada Selasa (23/2/2021) memberikan beasiswa untuk menunjang PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) di sekolah tersebut dimana 4 orang siswa menerima masing-masing Rp1,5 juta dan 1 orang guru Honor mendapatkan Rp2 juta.[caca]