Pengeboman di Afghanistan, Kepala Polisi dan Pengawalnya Tewas

TRANSINDONESIA.CO – Serangkaian ledakan bom yang menarget polisi Kabul, Rabu (10/2) menewaskan seorang kepala polisi distrik dan pengawalnya, dan juga melukai lima orang lainnya.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas rangkaian pengeboman tersebut, yang semuanya disebabkan oleh bom tempel, alat peledak yang dipasang pada kendaraan yang diledakkan dari jarak jauh atau dipicu oleh pengatur waktu.

Serangan terbesar menghantam sebuah mobil polisi di kawasan Kabul Barat. Kekuatan ledakan itu begitu besar sehingga mobil itu terbalik, menewaskan kepala polisi Distrik 5 kota itu, Mohammadzai Kochi, dan pengawalnya. Pengemudi mobil itu juga terluka, menurut dua pejabat Afghanistan yang berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Juru bicara polisi Kabul Ferdaws Faramarz mengatakan satu jam sebelum ledakan itu, dua ledakan bom tempel lainnya terjadi. Salah satunya, sekitar 500 meter dari tempat mobil polisi yang menjadi sasaran, melukai empat warga sipil. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan lainnya, yang terjadi di tempat lain di Kabul.

Afghanistan telah mengalami lonjakan pengeboman secara nasional, pembunuhan bertarget, dan kekerasan di medan perang sementara negosiasi perdamaian di Qatar antara Taliban dan pemerintah Afghanistan mengalami kebuntuan.

Afiliasi lokal ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas beberapa serangan itu. Pemerintah yang menyalahkan Taliban atas beberapa serangan lainnya yang tidak diklaim pihak manapun. Para pemberontak Taliban membantah bertanggung jawab atas sebagian besar serangan itu.

Di provinsi Ghazni, Afghanistan Timur, juru bicara gubernur provinsi itu, Wahidullah Jumazada, mengatakan serangan udara yang dilangsungkan selama pertempuran dengan Taliban menewaskan sedikitnya 22 pemberontak, termasuk sejumlah militan asing dalam kelompok itu.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid segera menyangkal pernyataan itu dalam cuitannya di Twitter. Ia mengatakan pasukan pemerintah Afghanistan justru dikalahkan dalam pertempuran di Ghazni. Ia juga mengklaim bahwa Taliban tidak memiliki pejuang asing di barisan mereka. [ab/uh]

Sumber: Voaindonesia

Share