KEDEWATAN UBUD BALI
TRANSINDONESIA.CO – Tempat yang dianggap suci sakral dan menjadi ruang bagi penghormatan kepada Tuhan Sesama dan Alam Lingkungan (Tri Hita Karana) di kawasan ubud di namakan Kedewatan. Kedewatan ini memiliki sejarah panjang Maha resi dari India pada tahun 800 an setelah beberapa saat tinggal di dieng beliau menuju Bali.
Namun, di Bali seakan ada penolakan dan perlawanan. Tatkala kembali ke Dieng mendapat pencerahan untuk kembali ke Bali dan menerapkan Tri Hita Karana. Di kawasan Sungai Ayu Maha Resi melihat bidadari di kawasan ini. Merasakan dan memahami hal ini maka kawasan ini dinamakan Kedewataan. Sungai ayu berkembang namanya menjadi sungai ayung yang terus mengalir hingga saat ini. Kawasan asri hijau sejuk ini menginspirasi bagi siapa saja. Mengasah dan mengolah batin dan rasa manusia dan kemanusiaan kawasan ini dibangun suatu resort yang sarat seni dan budaya.
The Royal Pita Maha nama resort tersebut diambil dari gerakan atau kelompok seni budaya yang dibangun Tjokorde Gd Agung Sukowati bersama Walter Spies, Bonnet, dll. Pita Maha menjadi ikon gerakan seni Bali yang terbuka dan mendunia. The Royal Pita Maha Resort menjadi salah satu ikon wisata Bali. Di sini tidak sebatas menginap atau penginapan namun juga merasakan alam Kedewatan dan budaya Bali dengan keramah tamahannya.
Desir angin dan suara arus air sungai ayung seolah menjadi jembatan hati akan budaya dan peradaban. Kawasan publik hingga private menyuguhkan kekuatan karakter Bali yang alamiah.
Dari bincang bincang dengan Tjokorde Gd Agung Campuhan sebagai founder dan owner The Royal Pita Maha Resort yang menjelaskan di dalam membangun bukan semata mata, padahal yang tangible namun hal yang untangible juga diperlukan. Dialog akan menjadi salah satu jembatan antara manusia kepada Tuhan dan alam lingkungan juga menjaga keseimbangan.
Seni dibangun dari kecintaan dan tanggung jawab menjaga dan melestarikan seni budaya juga lingkungan. Di setiap sisi dan sudut pita maha resort sarat dengan karya seni dari patung, ukiran batu, kayu lukisan, dan berbagai ornamen khas Bali.
Alam yang asri dan nyeni dikuatkan penerapan kearifan lokal menambah kekuatan dan keunikannya. Karakter seni budaya Indonesia yang Berbhineka merupakan suatu anugerah bagi bangsa ini. Kecerdasan anak bangsa menjadi pilar tetap terjaga dan kuatnya religi seni tradisi secara kebersinambungan dari generasi ke generasi. Sungai Ayu Maha Resi kawasan Kedewatan memanjakan para wisatawan di kawasan bidadari untuk merasakan Bali dengan seni budaya dengan berbagai keramahtamannya.**
[Chryshnanda Dwilaksana – Pemerhati Seni Budaya dan Pariwisata]