Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah tak Saling Menjelekkan dan Mengolok-Olok

“Kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran”

TRANSINDONESIA.CO – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Mushola Al-Farouq, Perumahan Taman Juanda, Kecamatan Bekasi Timur, Kotamadya Bekasi, Jawa Barat, menggelar kajian rutin Ahad (22/11/2020).

Kajian Ahad Pagi (KAP) pekan keempat di bulan November yang bertepatan dengan 7 Rabi’ul Akhir 1442 H menghadirkan Ustadz Nachrawi Subandi S. Ag, sebagai penceramah dengan tema “Kerukunan Umat” dan mengkaji tafsir Al-Quran Al Hujurat ayat 10 sampai dengan 12.

“Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna baik dan damai. Intinya, hidup bersama dalam masyarakat dengan kesatuan hati dan bersepakat untuk tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran,” kata Ustadz Nachrawi mengawali kajiannya.

Dalam hal berhubungan dengan kaum kafir Allah sudah jelas memerintahkan kepada kita. Allah berfirman dalam surat Al-Kafirun : “Katakanlah, “Hai, orang-orang kafir!”. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan tiada (pula) kamu menyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku bukan penyembah apa yang biasa kamu sembah. Dan kamu bukanlah penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimi agamamu dan bagiku agamaku,” ujar Ustadz Nachrawi.

Fenomena saat ini justru kaum muslimin saling menjelek-jelekkan, dimana kaum muslim sering saling mengolok-olok, istilahnya saling membully satu sama lain. Ustad Nachrawi mengajak kaum muslimin untuk mempelajari lebih dalam firman Allah dalam Al-Qur’an Surat  Al-Hujarat (49) ayat 10 sampai 12. Ustadz Nachrawi mengajak puluhan jamaah untuk mendengarkan lantunan Al-Quran dan menjelaskan artinya.

Dalam ayat 10 artinya; “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”

Dalam ayat 11 ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) lebih baik dari wanita ( yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan jangan pula kamu panggil-memanggil dengan dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim.”

Dan dalam ayat 12 ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian dari kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

“Marilah kita terus menjaga ukhuwah Islamiyah, jika perlu kita baca berulang-ulang Al-Qur’an Surat  Al-Hujarat (49)  ayat 10 sampai 12 ini,” tandasnya. *

Penulis : Aris Yulianto

Share
Leave a comment