Dua Pekerja Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Kudus, Waspadai Pergerakan Tanah di Sumatera , Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Bali

TRANSINDONESIA.CO – Dua dari empat pekerja yang sedang membuat pondasi terasiring meninggal dunia akibat tertimbun material tanah longsor semalam dua meter di Dukuh Keben, Desa Soco, RT 03 RW 01, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (12/10/2020) pukul 09.00 WIB.

Menurut laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, bencana tersebut memakan dua korban jiwa berusia 19 tahun dan 20 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Adapun kronologi kejadian yang berhasil dihimpun, sebelumnya terdapat empat pekerja yang sedang membuat pondasi terasiring.

Sebelum kejadian, salah satu pekerja sempat merasakan adanya getaran tanah dari bagian atas. Selang beberapa saat akhirnya terjadi longsoran tanah dari ketinggian kurang lebih 10 meter.
Pada saat peristiwa tersebut terjadi, dua korban tidak sempat menyelamatkan diri dan tertimbun material longsoran sedalam dua meter,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam pesan digitalnya, Senin (12/10/2020).

Petugas gabungan dari BPBD Kabupaten Kudus, Relawan FRPB, TNI, Polri, PMI bersama masyarakat sekitar berhasil mengevakuasi kedua korban pada pukul 11.30 WIB. Selanjutnya, kedua korban diantarkan ke rumah duka dan dilakukan autopsi.

Waspada Gerakan Tanah

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rilis terkait fenomena gerakan tanah yang terjadi pada bulan September dan Oktober 2020.

Menurut PVMBG, potensi pergerakan tanah sebelumnya banyak terjadi di wilayah timur Indonesia dan mulai meluas ke sejumlah wilayah di Indonesia seperti sepanjang Pulau Sumatera di bagian barat dari Aceh hingga Lampung, Jawa, Kalimantan Barat di bagian timur, Kalimantan Tengah bagian tengah, Kalimantan Timur bagian tengah dan Kalimantan Utara.

Dalam dua bulan terakhir, PVMBG juga telah mencatat adanya peristiwa gerakan tanah mulai dari Kabupaten Tabanan di Bali pada Sabtu (10/10/2020), Kabupaten Aceh Jaya di Aceh, Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat, dan Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat pada Kamis (8/10/2020) pukul 18.30 WITA,  serta Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan pada Jumat (9/10/2020) pukul 04.00 WITA.

Menurut analisa sementara, terjadinya gerakan tanah tersebut dipicu oleh sejumlah faktor seperti lereng yang curam, terdapat retakan di atas bukit tanah pelapukan yang tebal dan labil, adanya saluran drainase yang kurang baik dan terjadinya hujan lebat sebelum dan saat terjadi gerakan tanah.

Melihat adanya laporan kebencanaan dari BPBD Kabupaten Kudus dan hasil pemetaan potensi gerakan tanah dari PVMBG, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan rekomendasi kepada para pemangku kebijakan di daerah mulai tingkat provinsi hingga desa/kelurahan agar dapat melakukan upaya kesiapsiagaan dan meningkatkan kapasitas masyarakat.

Pihak pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat membangun penguatan lereng pada area longsoran atau membuat lereng berjenjang untuk meningkatkan kestabilan lereng.[met]

Share
Leave a comment