Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia

TRANSINDONESIA.CO – Setiap 15 November, diperingati sebagai hari korban kecelakaan lalu lintas sedunia. Peringatan atas korban kecelakaan merupakan suatu bentuk moralitas yang berjuang untuk menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan maupun upaya untuk meningkatkan kualitas keselamatan berlalu lintas.

Dalam program road safety perjuangan mencapai zero accident memang boleh dikatakan tidak mungkin, namun di balik semua itu spirit menyelamatkan manusia sebagai aset utama bangsa dan spirit kemanusiaan inilah yang pertama dan utama.

Korban kecelakaan akan mengalami sesuatu yang kontra produktif dari kehilangan waktu hingga kehilangan nyawa. Bukan hal mudah membangun road safety (lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar), karena memerlukan political will yang kuat, komitmen, sinergitas dan konsistensi dalam mencapainya.

Korban kecelakaan lalu lintas bukan hanya yang mengalami saja tetapi berdampak pada keluarga atau orang orang terdekat, rekan kerja, dan sebagainya. Kecelakaan selain menjadi masalah bagi hidup dan kehidupan manusia ini juga menjadi masalah pemiskinan, dan berbagai hal yang kontra produktif.

Maka, tatkala membahas tentang road safety pilar-pilarnya begitu kompleks yang tidak sebatas five helix bisa saja helix. Kecelakaan tidak ditentukan oleh jarak dan waktu. Bukan pula semata mata dipandang angka dan gambar secara info grafis, info statistik, maupun info virtual lainnya. Melainkan melihat sebagai masalah kemanusiaan yang berkaitan dengan hidup kehidupan serta harkat dan martabat manusia. Setiap angka pada data kecelakaan berkaitan dengan nyawa manusia.

Kerugian secara sosial amat jarang dibahas atau dianggap sebagai sesuatu yang biasa sebagai konsekuensi atau resiko berlalu lintas. Apapun alasannya korban kecelakaan merupakan masalah kemanusiaan yang harus terus diperjuangkan untuk dapat diminimalisir sekecil mungkin. Itulah sebagai salah satu mengapa masalah kecelakaan lalu lintas menjadi perhatian dunia bahkan dicanangkan hari peringatannya.

KLIKIT for ROAD SAFETY EXPO

Glorifikasi atas keselamatan dengan berbagai cara tidak boleh kendor dan harus terus gaspol. Langkah langkah mendasar bagi penanganan keselamatan setidaknya melalui:

1. Sistem literasi bagi road safety (rasi rosa)
2. Program edukasi training dan coaching secara aktual maupun virtual
3. Sistem infra struktur yang memadai yang berkaitan dengan safer road dan sistem sistem IT for road safety TMC (Traffic Management Centre), SSC (Safety and Security Centre), ERI (Electronic Registration and Identivication), SDC (Safety Driving Centre), SM (Smart Management)
4. Sistem penegakkan hukum secara manual, semi elektronik, maupun secara elektronik
5. Sistem data keselamatan berlalu lintas (IRSMS: Integrated Road Safety Management System)
6. Sistem pengkajian daerah atau ruas ruas jalan yang rawan kecelakaan (kawasan black spot) maupun daerah rawan kemacetan (kawasan trouble spot)
7. Sistem Intellegent Traffic Analysis (INTAN) untuk mendukung quick response time maupun sistem sistem pelayanan prima
8. Membangun komunitas korban kecelakaan lalu lintas
9. Kampanye keselamatan secara langsung maupun melalui media dengan pendekatan Art Policing, Kamsel Talk, pembinaan komunitas, dan sebagainya
10. Mengembangkan TARC (Traffic Accident Research Centre)
11. Membangun dan mengembangkan safety driving/riding centre yang juga terkait dengan sistem uji SIM, sistem penerbitan SIM, sistem penegakkan hukum TAR (Traffic Attitude Record) dan DMPS (Demerit Point System)
12. Mengimplementasikan program program RSPA (Road Safety Partnership Action) yang mendukung program pembangunan smart city
13. Membangun sistem algoritma bagi road safety
14. Pengembangan TAEW (Traffic Accident Early Warning)
15. Pengoptimalan program PSC (Public Safety Centre) penanganan korban laka secara profesional dan humanis bekerjasama antara kepolisian, kementrian kesehatan/ penggunaan ambulan asuransi masyarakat, dan sebagainya
16. Membangun gerakan moral Road Safety di mulai dari rumah
17. Membangun kampung tertib lalu lintas, dan sebagainya.

Peringatan hari korban kecelakaan lalu lintas dunia bukan sebatas seremonial melainkan diperjuangkan atas program program keselamatan, setidaknya 17 poin di atas dapat diimplementasikan dalam Road Safety Policing.

Beberapa wilayah telah mengaktifkan komunitas korban kecelakaan membangun TAM (Traffic Accident Memorial). Bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, kelompok kelompok kemasyarakatan termasuk kelompok disabilitas.

Sentuhan dan program program road safety bukan sebatas yang tangible tetapi juga yang untagible karena menangani masalah lalu lintas juga menangani masalah kemanusiaan.

Tanggal 15 Novenber yang dicanangkan sebagai Hari Korban Kecelakaan Lalu Lintas Sedunia dapat menginspirasi, memotivasi untuk terus berjuang dan menumbuhkembangkan kesadaran, kepekaan, kepedulian, dan bela rasa karena penanganan road safety adalah untuk mewujudkan dan memelihara lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar, dengan pelayanan lalu lintas dengan standar pelayanan prima.

Semua ini, mengingatkan kita semua untuk sadar dan bertanggung jawab bahwa manusia adalah aset utama bangsa.**

[Brigadir Jenderal Polisi Prof. Chrysnanda Dwi Laksana, PhD, adalah Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri]

Share
Leave a comment