Bakti Sosial: Kepekaan Kepedulian Bela Rasa dan Solidaritas Sosial

TRANSINDONESIA.CO – Di masa pandemi Covid-19 semua lini kehidupan terdampak terutama kalangan kalangan yang bergerak pada sektor yang berkaitan dengan jasa secara aktual maupun secara fisik. Physical distancing membuat banyak aktivitas yang menghasilkan produktifitas bagi hidup dan kehidupan sosial.

Ketahanan bagi hidup dan kehidupan masyarakat memerlukan adanya solidaritas sosial. Saling menjaga saling mendukung saling melindungi dlm membangun dan merawat keteraturan sosial.
Dalam situasi sulit keteraturan sosial memerlukan kepekaan kepedulian dan bela rasa.

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga penerapan new normal, sejumlah pengusaha maupun warga masyarakat mengaku terpukul dengan keadaan tersebut.

Kepastian hukum regulasi atas berbagai kegiatan kemasyarakatan dan protokol kesehatan memerlukan kesadaran dan disiplin penerapannya. Dalam konteks penyehatan penyelamatan kehidupan sosial kemasyarakatan solidaritas sosial sebagai bentuk dari kepekaan, kepedulian, empati dan bela rasa.

Spirit kemanusiaan melalui bakti sosial  merupakan gerakkan moral untuk memberikan semangat, harapan untuk tetap bertahan hidup tumbuh dan berkembang walaupun terdampak pandemi Covid-19.

Bhakti sosial bukan sebatas karitas namun juga penguatan spirit untuk tetap semangat saling menjaga saling menguatkan saling berbela rasa. Program bakti dapat kombinasikan antara bantuan sosial dengan berbagai kegiatan sosial kemanusiaan lainnya terutama membangkitkan spirit pada masa new normal.***

[Chryshnanda Dwilaksana]

Share