ODP Meningkat jadi 165.549, Meninggal 469 Orang

TRANSINDONESIA.CO – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali menekankan imbauan isolasi diri lantaran jumlah orang dalam pemantauan (ODP) telah mencapai 165.549 kasus atau meningkat dibanding hari sebelumnya yang mencapai 139.137 kasus.

Hal yang menjadi perhatian besar adalah ketika mereka yang tergolong dalam ODP hampir tidak merasakan keluhan sakit kemudian berpotensi menularkan virus ketika tidak menjalankan isolasi mandiri dengan baik sesuai protokol kesehatan.

“Ini menjadi perhatian besar karena tidak menutup kemungkinan (orang) masuk dalam pemantauan tidak sakit, sakit ringan tapi dirasakan seakan tidak sakit, berpotensi menjadi sumber penularan, ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (15/4).

Hingga saat ini, sebanyak 36.431 spesimen sudah diperiksa dan ada 33.001 orang diperiksa terkait COVID-19. Hasilnya sebanyak 5.136 orang dinyatakan positif COVID-19 dan jumlah negatif sebanyak 27.865.

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 11.165 orang dan yang sudah terkonfirmasi positif mencapai 5.136 melalui pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang hasilnya bisa diketahui saat itu juga (realtime).

Sedangkan total kasus sembuh per Rabu pukul 12.00 WIB, mencapai 446 orang dan meninggal dunia sebanyak 468 orang.

Untuk pengujian antigen berbasis real time PCR telah dilakukan di 32 laboratorium di seluruh Indonesia.

Selain itu beberapa laboratorium juga ditingkatkan kapasitasnya baik menambah mesin dan menambah laboratorium baru yang dilengkapi dengan alat sesuai standar.

Data terakhir provinsi yang terdampak COVID-19 telah menyebar di 34 lokasi, dan kota/kabupaten mencapai 196 lokasi.

Oleh sebab itu, Pemerintah meminta masyarakat agar mematuhi jarak aman dalam berkomunikasi setidaknya satu hingga dua meter, menggunakan masker jika terpaksa keluar rumah dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.

“Masih ada kasus positif, tanpa gejala, tanpa keluhan, masih ada di tengah masyarakat. Ini menjadi sumber penularan dan kedua masih ada masyarakat yang rentan tertular, pungkas Yuri.

Meninggal 469

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 di Indonesia hingga Rabu (15/4) yang didata Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencapai 5.136 orang dan pasien sembuh 446 orang serta pasien meninggal dunia sebanyak 469 orang.

“Hingga hari ini 36,431 spesimen sudah diperiksa terkonfimasi positif hingga saat ini 5.136 orang dan yang sembuh 446 orang. Kita bersyukur semakin banyak yang sembuh,” kata Yuri.

Yuri menjelaskan, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif bertambah 297 kasus, pasien sembuh bertambah 20 orang, sementara yang meninggal dunia meningkat 10 kasus.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa penularan masih terjadi, karena itu ia mengajak untuk saling bahu membahu untuk memastikan tidak ada lagi terjadi penularan.

“Karena itu hargai mereka yang melakukan isolasi diri di rumah jangan  ada lagi diskriminasi terhadap mereka yang dinyatakan positif,” tambah Yuri.

Sebelumnya pada Selasa (14/4), tercatat 4.839 kasus positif COVID-19, 459 orang meninggal dan 426 orang sembuh.

Data tersebut merupakan pencatatan yang dilakukan sejak Selasa pukul 12.00 WIB hingga Rabu pukul 12.00 WIB.

Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh lima kasus, Bali 98 kasus, Banten 281 kasus, Bangka Belitung lima kasus, Bengkulu empat kasus, Yogyakarta 62 kasus, DKI Jakarta 2.474 kasus.

Selanjutnya di Jambi enam kasus, Jawa Barat 559 kasus, Jawa Tengah 292 kasus, Jawa Timur 499 kasus, Kalimantan Barat 13 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 33 kasus, Kalimantan Selatan 49 kasus, dan Kalimantan Utara 20 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 32 kasus, NTB 37 kasus, Sumatera Selatan 22 kasus, Sumatera Barat 55 kasus, Sulawesi Utara 18 kasus, Sumatera Utara 78 kasus, dan Sulawesi Tenggara 24 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 242 kasus, Sulawesi Tengah 22 kasus, Lampung dan Riau 20 kasus, Maluku Utara empat kasus, Maluku 14 kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 75 kasus, Sulawesi Barat tujuh kasus, dan masing-masing satu kasus di NTT dan Gorontalo.[met]

Share
Leave a comment