Ditlantas PMJ Semprot Disinfektan 350 Kenderaan Operasional, Sambodo: Siapkan Skenario Larangan Mudik

TRANSINDONESIA.CO – Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan penyemprotan disinfektan 350 kenderaan operasional yang sehari-harinya digunakan guna menjaga kesehatan dan keselamatan anggota dalam mencegah wabah pandemi virus corona (Covid-19).

“Penyemprotan ini penting dalam menghadapi ancaman penyebaran virus corona, petugas harus menjaga keselamatan dan kesehatan. Kendaraan operasinal juga harus bersih dari pademik Convid-19 karena itu kita lakukan penyemprotan disinfektan,” ungkap Kombes Sambodo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (28/3/2020).

Menurut Sambodo, 350 kendaraan operasional yang disterilkan dengan disinfektan terdiri dari roda dua 150 unit dan roda empat 200 unit merupakan kenderaan operasional bidang Kasubdit Lantas maupun kenderaan operasional pelayanan masyarakat, seperti SIM Keliling dan Samsat Keliling.

“Tujuannya mencegah penyebaran virus corona, baik kepada anggota yang mengemudi maupun terhadap masyarakat yang dilayani oleh kenderaan tersebut. Mudah-mudahan cara seperti ini baik anggota dan masyarakat yang dilayani oleh pihak kepolisian terhindar dari virus corona,” ucapnya.

Skenario Mudik Lebaran

Dalam menghadapi lebaran 2020, Polda Metro Jaya telah mempersiapkan antisipasi skenario dilarang mudik.

“Skenario terburuknya larangan mudik, jadi kalau tahun-tahun kemarin, bagaimana kita melancarkan orang pulang kampung dan kembali ke Jakarta, dalam hal arus mudik dan arus balik. Tapi tahun ini bagaimana kita supaya orang tidak pulang kampung, tentu kita masih menunggu keputusan pemerintah, yang kemungkinan senin baru akan dibahas apapun keputusannya kita siap mengamankan dan mendukung kebijakan pemerintah,” kata Sambodo.

Dikatakannya, bila keadaan dan situasi masih seperti ini larangan mudik tujuannya jangan sampai episentrum virus dari Jakarta kemudian menyebar ke seluruh Jawa atau tempat para pemudik.

“Keputusan itu belum final, apakah skenario pertama atau skenario kedua, kita tunggu keputusan pemerintah. Saya menunggu, semua sudah siap gerakannya yang terutama SDM yang mengawal,” jelasnya. [mil/hsb]

Share
Leave a comment