Trump Klaim Komandan Iran akan Ledakkan 4 Kedubes AS
TRANSINDONESIA.CO – Pejabat-pejabat penting Amerika hari Minggu (12/1) enggan mendukung klaim Presiden Donald Trump bahwa komandan Pasukan Quds Iran Qassem Soleimani hendak meledakkan empat Kedubes Amerika sebelum Trump memerintahkan serangan drone untuk membunuhnya.
Dalam acara CBS News ‘Face the Nation, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan, “Saya tidak mendapati laporan intelijen bahwa Iran mengancam empat Kedubes Amerika. Tetapi, kalau Presiden Trump mengatakan begitu, saya percaya.”
Dalam acara CNN State of the Union, Esper mengatakan, ia yakin bahwa Soleimani “beberapa hari lagi” akan melancarkan serangan terhadap fasilitas Amerika ketika serangan drone membunuhnya pada 3 Januari.
Sebagai tanggapan, Iran menembakkan 16 rudal balistik ke pangkalan-pangkalan Irak dimana terdapat pasukan Amerika. Amerika mengatakan mengetahui serangan itu beberapa jam sebelumnya, sehingga pasukan sempat masuk bunker dengan aman. Tidak ada laporan korban pada pihak Amerika.
Dalam briefing ekstensif di Gedung Kongres Amerika tentang pembunuhan Soleimani, anggota Kongres, termasuk ketua Komisi Intelijen DPR Adam Schiff, mengatakan pemerintah Trump tidak pernah menyebut akan ada serangan terhadap empat kedutaan.
Pada acara Fox News Sunday, penasihat keamanan nasional Amerika Robert O’Brien mengatakan, “Mereka bisa mempercayai kami atas informasi intelijen tentang ancaman Soleimani.”
Ia menambahkan “selalu sulit mengetahui secara spesifik” ancaman dari Soleimani dan Pasukan Quds. Ia mengatakan, ada “ancaman yang sangat signifikan terhadap fasilitas Amerika di kawasan itu,” tanpa mengatakan adanya ancaman khusus terhadap empat kedutaan.
Ketua DPR, yang dikuasai Demokrat, Nancy Pelosi, mengatakan “Menurut saya pemerintah tidak terbuka pada Kongres.”
Setelah Iran menembakkan rudal ke pasukan Amerika di Irak, Trump menarik ancaman sebelumnya akan melancarkan serangan militer lebih lanjut kepada Iran. Sebagai gantinya, ia akan menerapkan sanksi ekonomi yang lebih besar terhadap Republik Islam itu.(ka/ii)
Sumber : VOAIndonesia