Sepasang Anak Keluarga Miskin Alami Gizi Buruk Tak Pernah Dapat Raskin di Labuhanbatu
TRANSINDONESIA.CO – Dua abang beradek dari 3 bersaudara, Utcok Hasibuan (9) dan Hira Afifah Hasibuan (3), diduga penderita gizi buruk di Dusun Sirongit, Desa Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu, Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Anak pasangan suami istri Tajuddin Hasibuan (33) dan Masrintan Ritonga (33) itu didiagnosa menderita sejak balita.
“Iya. Anak saya Utcok sejak umur 3 bulan sudah sakit hingga usia 9 tahun. Sedangkan adeknya juga mengalami hal serupa,” kata Masrintan Ritonga, Senin (14/10/2019) di kediamannya ketika disambangi.
Anaknya diawali sakit demam tinggi. Kemudian mengalami sakit yang didiagnosa dokter gangguan syaraf. “Kata dokter gangguan syaraf,” bebernya.
Anak bungsunya Hira Afifah Hasibuan setelah sebelumnya menjalani opname, saat ini mendapat perawatan medis menjalani proses rawat jalan. Tapi, anak sulungnya Utcok Hasibuan divonis dokter tak dapat disembuhkan lagi.
“Kata dokter penyakitnya sudah menyatu keseluruh tubuhnya,” papar Masrintan.
Ironisnya, keluarga dari golongan ekonomi lemah ini tak pernah mendapat bantuan dari pihak Pemerintah. Status Program Keluarga Harapan (PKH) tak pernah dinikmati.
“Gak dapat Raskin. Gak pernah dapat PKH dari pihak pemerintah. Cuma dapat BPJS,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, keluarga ini hanya memiliki rumah ukuran 4×5 meter dengan berdinding papan dan fisik bangunan yang kurang laik huni.
Sementara Kepala Desa Tanjung Siram, Nikon Hasibuan membenarkan kondisi warganya yang berada dalam posisi keluarga kurang mampu. Bahkan, kata dia sudah berulang kali mengusulkan keluarga miskin di kawasannya ke pihak pemerintahan atasan. Agar mendapat bantuan PKH. Tapi tak pernah terealisasi.
“Sudah sering saya usulkan ke kecamatan agar didaftar ke PKH. Tapi tak terealisasi,” ujar Kades.
Kondisi Keluarga yang memprihatinkan ini mendapat empati dan perhatian pihak donatur dan Keluarga besar pihak Organisasi Kepemudaan (OKP) Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Labuhanbatu.
Keluarga DR H Freddy Simangunsong didampingi istrinya Hj Ellya Rosa Siregar mengaku prihatin dengan kondisi keluarga tersebut. Sehingga mereka bersedia melakukan bedah rumah keluarga tersebut.
“Kita akan bantu memperbaiki rumah keluarga ini. Dan direncanakan akan dibangun menjadi rumah ukuran 5×8 meter,” kata Freddy kepada keluarga pasutri tersebut.
Selain itu, mereka juga menyerahkan ranjang bertingkat untuk keluarga tersebut. Dan bahkan sejumlah uang untuk biaya hidup keluarga itu. Kunjungan ini mendapat perhatian warga setempat.[BUS]