Kapolda Metro: Tantangan Pendidikan Polri Selaras Perkembangan Iklim Demokrasi

TRANSINDONESIA.CO – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, membuka Pendidikan Pembentukan Bintara Polri tahun ajaran 2019/2020, di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Metro Jaya, Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/8/2019).

“Pendidikan Pembentukan Bintara Polri tahun ajaran 2019 secara resmi saya nyatakan dibuka,” kata Gatot dalam Upacara Pembukaan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri TA 2019 SPN Polda Metro Jaya.

Amanat Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang dibacakan Gatot, kualitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Sejarah telah menunjukkan transformasi negara-negara berkembang menjadi negara maju tidak dapat dipisahkan dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Kualitas sumber daya manusia juga menjadi kunci dalam pengelolaan organisasi Polri. Ketersediaan personil yang memiliki kualitas unggul menjadi aspek penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan tugas. Terlebih ke depan tantangan yang dihadapi Polri akan semakin kompleks, hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai kegiatan lintas negara seperti terorisme dan perdagangan narkotika, kejahatan terhadap kekayaan negara berupa korupsi dan ilegal fishing, kejahatan mengimplikasi kontijensi seperti kerusuhan massa dan unjuk rasa anarkis, serta berbagai kejahatan konvensional terus membutuhkan penanganan yang serius oleh Polri,” ungkap Gatot.

Gatot melanjutkan, pesatnya perkembangan teknologi informasi juga telah melahirkan berbagai bentuk kejahatan cyber yang membutuhkan penanganan secara profesional.

“Tantangan tugas Polri juga terkait erat dengan perkembangan iklim demokrasi di tanah air. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia menyimpan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang sangat lengkap. Mulai dari penyelenggaraan konstestasi politik di berbagai tingkatan, ekspresi kebebasan berserikat dan berkumpul sampai dengan berbagai aktivitas penyampaian pendapat di muka umum. Seluruhnya menuntut kesiapsiagaan Polri dalam memelihara keamanan dalam negeri,” kata Gatot.

Gatot menyebutkan, jumlah lebih dari 353.000 orang atau 80 persen dari jumlah total anggota Polri, Bintara Polri menjadi etalase institusi di mata publik. Selain itu mereka juga bertugas pada garis terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

“Hal tersebut semakin menegaskan bahwa pendidikan pembentukan Bintara menjadi aspek penting dalam mewujudkan institusi Polri yang semakin profesional, modern dan terpercaya. Karena itu, dalam momentum yang penuh dengan kebanggan ini saya mengucapkan selamat kepada 8.875 calon Bhayangkara siswa terdiri dari 8.475 pria dan 400 wanita yang dinyatakan lulus untuk mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara Polri secara serentak di sekolah polisi wanita dan 31 SPN Polda jajaran selama 7 bulan. Termasuk di SPN Lido ini yang akan dididik sebanyak 660 siswa,” lanjutnya.

Gatot berharap, peserta didik dapat mensyukuri kesempatan menempuh pendidikan, dan melaksanakannya dengan penuh semangat, kesungguhan dan integritas.

“Saat menyelesaikan pendidikan di awal Maret 2020, kalian akan langsung dihadapkan dengan berbagai tantangan tugas seperti pengamanan Pilkada serentak tahun 2020, di 270 wilayah serta pengamanan berbagai agenda nasional dan internasional. Manfaatkan waktu pendidikan yang cukup singkat ini untuk memperoleh pengetahuan, melatih keterampilan, serta menyerap pengalaman sebagai bekal di dalam melaksanakan tugas nanti.”

“Tunjukkan disiplin dan integritas selaku insan Bhayangkara yang berpedoman kepada Tri Brata dan Catur Prasetya, patuhi seluruh peraturan yang berlaku serta hindari pelanggaran dan perilaku yang dapat merusak kehormatan pribadi, keluarga dan institusi. Tidak lupa jalin semangat persaudaraan dengan seluruh peserta didik sebagai bagian dari keluarga besar Polri,” tambahnya.[MIL]

Share