Sejarah Baru Dunia Perkapalan, PKB VII Gelar Sosialisasi di Atas Kapal Pertamina
TRANSINDONESIA.CO – Sosialisasi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) VII Pertamina periode 2019-2021, mengukir sejarah baru yang pertama kali digelar di atas Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas 1, saat berlabuh di Perairan Laut Kalbut-Situbondo, Selasa (30/7/2019).
Mengusung tema “Peran Strategis Pekerja Menjaga Kelangsungan Bisnis Perusahaan”, sosialisasi PKB VII ini dihadiri narasumber Helmi dari Organization Development Manager Human Capital Pertamina, dr.Eni, fungsi Medical, dan Augustito, Crewing Manager di PT. Pertamina.
Sementara, narasumber dari Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) langsung disampaikan Presiden FSPPB Arie Gumilar, bersama jajaran pengurus FSPPB, Capt. Sofyani Faisol, Saptono dan Tito Dalimunte.
Sedangkan dari Serikat Pekerja Forum Komunikasi Pekerja dan Pelaut Aktif (SP FKPPA) sebagai wadah aspirasi yang menaungi Pekerja dan Pelaut di Pertamina Shipping dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) SP FKPPA, Nur Hermawan, dan beberapa pengurus turut mendampinginya.
Sasaran dan tujuan sosialisasi PKB VII di atas kapal milik Pertamina ini agar para pekerja di atas kapal/crew Pekerja Waktu Tidak Tentu (PWTT) dari kedua Kapal VLGC Pertamina Gas 1 yang dinakhodai Capt. Prawoto, dan Kapal VLGC Pertamina Gas 2 dinakhoda Capt. Dasuki.
Kedua kapal yang sedang berlabuh di Perairan Kalbut-Situbondo, sehingga semua awak kapal dapat memahami akan hak dan kewajibannya sebagai Pekerja Pertamina yang tertuang dalam sosialisasi PKB VII ini.
Capt. Prawoto menyatakan, suatu kebanggaan sosialisasi PKB VII Pertamina dilaksanakan di atas kapal.
“Buat kami, karena ini pertama kalinya di dunia untuk sosialiasi PKB di atas kapal milik Pertamina. Semoga semakin suka dengan Pelaut dan juga semakin memperhatikan kesejahteraannya,” ungkap Capt. Prawoto disambut meriah tepuk tangan para peserta sosialisasi tersebut.
Presiden FSPPB Arie Gumilar menyampaikan, PKB VII Pertamina hasil dari perundingan antara pekerja dan perusahaan yang ditandatangani pada 15 April 2019 lalu.
“Ini menjadikan PKB tercepat untuk mencapai mufakat yang dapat diselesaikan oleh Tim Perunding, baik wakil pekerja maupun wakil dari perusahaan,” jelas Arie Gumilar.
Lebih lanjut Arie Gumilar mengungkapkan, bahwa Pekerja Pertamina harus jadi “Pejuang Pekerja dan Pekerja Pejuang”.
“Sebagai khitohnya, pekerja yang memperjuangkan kesejahteraan pekerja dan juga pekerja yang memperjuangkan keberlangsungan bisnis perusahaan,” terangnya.
Diakhir sambutannya, Arie Gumilar mengajak para pekerja berjuang bersama untuk menolak rencana pengalihan bisnis LNG Pertamina ke PGN yang ke depan akan merugikan Pertamina.
“Ini harus kita perjuangkan, agar Pertamina ke depan tidak mengalami kerugian. Kita menyelamatkan asset bangsa bukan sekedar menyelamatkan perusahaan,” pungkasnya.[SIM]