Peduli Korban Kerusuhan, Cara Gubernur Anies Dipuji

TRANSINDONESIA.CO – Langkah Gubenur DKI Anies Baswedan yang peduli terhadap korban akibat kerusuhan 21 Mei-22 Mei 2019 di sejumlah titik wilayah Jakarta dinilai sudah tepat. Salah satunya saat Anies takziah ke warganya yang menjadi korban meninggal.

Tindakan Anies yang notabene pemimpin daerah Ibu Kota dianggap ikut membantu mengontrol dan meredam tensi panas di masyarakat.

“Langkah Anies sudah tepat, bukan sekedar ikut-ikutan angkat keranda dan takziah. Ini jadi bentuk kontrol sosial untuk mengendalikan dan meredam kemarahan warga,” kata pengamat sosial, M. Chozin Amirullah kepada wartawan di Jakarta, Jum’at 24 Mei 2019

Chozin menjelaskan, sebagai kepala daerah mesti gerak cepat ikut meredam potensi ricuhan lebih luas. Ia pun merujuk penelitian sosiolog Neil Joseph Smelser terkait teori kerusuhan massa yang menentukan adalah fase lima yaitu kemampuan kontrol sosial.

Kata dia, kemampuan ini dari aparat pejabat dan petugas yang diharapkan ikut mengendalikan situasi sehingga bisa meredam kemarahan serta kekacauan. “Faktor-faktor kunci penentu apakah sebuah kerusuhan dapat berkembang meluas ataukah tidak. Anies juga berkali-kali bicara sejuk dan Jakarta tetap aman,” jelas Chozin.

Dia menganalisis, kehadiran Anies dan jajaran Pemprov DKI ke sejumlah titik bisa mengeliminasi potensi memunculkan eskalasi.

“Kehadiran negara atau gubernur mengeliminasi skenario martir yang dapat menciptakan eskalasi. Tanpa kehadirannya sangat mungkin situasinya dapat tereskalasi dengan luas,” tuturnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan takziah ke warganya yang meninggal akibat kerusuhan di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anies takziah ke rumah korban yang bernama Adam Nooryan (17), warga Jalan Sawah Lio, Jembaran Lima, Jakarta Barat, Rabu, 22 Mei 2019.

Anies turut memberikan doa kepada korban agar berpulang dalam keadaan husnul khatimah. Eks Mendikbud itu bahkan sempat ikut mengangkat tandu jenazah Adam.

Selain itu, Anies dan jajarannya mengecek pelayanan rumah sakit yang menangani korban kerusuhan. Misalnya saat eks Mendikbud itu mendatangi RSUD Tarakan Jakarta sekaligus membesuk sejumlah korban yang mendapatkan perawatan intensif. [VIVA]

Share