Ini Curhatan Prabowo Setelah Dibohongi Ratna Sarumpaet

Tetapi apa daya, mulut sudah melontarkan kata dan ingatan merangkumnya jadi peristiwa. Riak sehari menjadi gelombang yang menimbulkan kegelisahan di tengah duka yang menimpa bangsa

Capres Prabowo Subianto

TRANSINDONESIA.CO | JAKARTA – Calon presiden Prabowo Subianto kembali memberikan pernyataan pascaterungkapnya kabar bohong penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Melalui akun resmi Facebook-nya, Prabowo mencurahkan isi hatinya setelah menjadi korban hoaks

“Saya mungkin termasuk pribadi yang sentimental. Mudah tersentuh karena sebuah kabar. Cepat tergerak karena riak. Dan, kadang-kadang gampang bergegas karena tidak bisa sekadar bersimpati. Dengan sikap seperti itulah saya berbagi empati dengan saudara-saudara yang lain,” tulis Prabowo di akun Facebook Prabowo Subianto, Kamis (4/10).

Prabowo melanjutkan, dia merasa gelisah ketika mendapat kabar mengenai kondisi Ratna Sarumpaet. Terlebih, dengan beredarnya foto-foto dan kronologi kejadian yang begitu meyakinkan.

“Saya terluka begitu mendengar kabar tentang beliau. Asumsi-asumsi cepat berkembang mengenai peristiwa yang menimpa Ibu RS. Saya cepat mengambil sikap, apa pun latar peristiwanya, maka hukum harus ditegakkan. Lewat berbagai cara, akhirnya saya bisa dipertemukan dengan beliau. Sayangnya, pertemuan itu tidak jua membuka kotak pandora peristiwa,” tulisnya.

Prabowo mengungkapkan, pengakuan Ratna Sarumpaet saat bertemu dengan dirinya justru semakin memperkuat adanya penganiayaan yang diterima oleh anggota tim kampanyenya itu. “Baru belakangan, Ibu RS membuka pengakuan mengejutkan yang sudah kita ketahui semua bahwa fakta sesungguhnya jauh menyimpang dari cerita sebelumnya. Saya sadar, sebagai manusia saya tidak luput dari kesalahan,” tulisnya lagi.

“Sikap sentimental yang bersumber dari empati dan peduli sejenak membuat kita lupa untuk mawas diri. Tetapi apa daya, mulut sudah melontarkan kata dan ingatan merangkumnya jadi peristiwa. Riak sehari menjadi gelombang yang menimbulkan kegelisahan di tengah duka yang menimpa bangsa,” tulisnya lagi.

Prabowo menuliskan, sebagai manusia biasa, dia meminta maaf atas kekhilafan yang terjadi. “Tidak sedikit pun tebersit niat untuk menimbulkan kegaduhan dari peristiwa ini, hanya naluri kemanusiaan. Sebagai seorang pemimpin, tentu kata maaf saja tidak cukup. Sebab, bukan kata tetapi tindakan yang akan membuat perbedaan,” tulisnya.

Prabowo kembali menegaskan, dia telah memberhentikan Ratna Sarumpaet dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto–Sandi Uno.

“Sebagai pemimpin saya tidak bisa menoleransi kebohongan. Saya berharap kita bisa belajar banyak dari peristwa ini. Bahwa iktikad baik saja tidak cukup, tetapi harus dilandasi kejujuran hati. Semoga hari-hari ke depan, kejujuran menjadi sikap hidup kita agar tidak ada lagi iktikad baik yang dibunuh oleh kebohongan,” tulisnya.

Dari pantauan, Prabowo pun mengunggah foto saat dirinya bertemu dengan Ratna Sarumpaet. Republika

Share