Koalisi Umat Jabar Ulang Sejarah Pilgub Jakarta

TRANSINDONESIA.CO – Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 tentu masih melekat diingatkan kita semua khususnya umat muslim. Sejarah Pilgub DKI Jakarta itu kini akan terulang kembali di Pilgub Jabar.

Kenapa? karena Pilada DKI tidak saja diikuti warga Jakarta saja, tetapi seluruh rakyat Indonesia urug rembug untuk memenangkan Anies Baswedan – Sandiaga Uno yang diusung Partai PKS-Gerindra.

Pilgub DKI yang diikuti tiga pasangan calon, yakni paslon nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni (Partai Demokrat, PAN, PKB, PPP).

Sandiaga Uno dan Sudrajat.[IST]
Paslon nomor 2 Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat (PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, Hanura).

Sementara paslon nomor 3 Anies Baswedan – Sandiaga Uno hanya diusung dua partai yakni Gerindra-PKS.

KLIK :

Pada putaran kedua yang menjadi pertarungan head to head, dukungn paslon Ahok – Djarot bertambah dengan masuknya PPP dan PKB yang awalnya putaran pertama mengusung AHY – Sylviana.

Sedangkan paslon Anies-Sandi hanya ditambah dukungan dari PAN yang juga semula mendusung AHY-Sylviana.

Sedangkan posisi Demokrat yang “gamang” tak menentukan sikap pasca terjungkalnya AHY-Sylviana diputaran pertama. Meski secara partai, Demokrat tidak mendukung dua paslon di putaran kedua itu, namun AHY menyerukan pemilihnya untuk memilih Anies-Sandi.

Itu cerita pertarungan politik 2017, bagaimana dengan Pilgub Jawa Barat 2018? yang juga dinilai semua pihak pertarungan empat paslon sangat kompetitif dan memiliki peluang yang hampir sama pula.

Tetapi, di Pilgub Jabar ini parpol yang di Pilgub DKI berkumpul mengusung dan mendukung Ahok – Djarot kini tercerai berai karena banyaknya paslon. Namun tidak dengan koalisi PKS-Gerindra, hanya bedanya di Pilgub DKI partai PAN sebagai pendukung di putaran kedua sedangkan di Pilgub Jabar PAN menjdi pengusung dengan Gerindra-PKS.

KLIK :

Pilgub Jabar yang diikuti empat paslon bertarung untuk melanjutkan program Kang Aher, yakni paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) diusung Partai NasDem, PKB, PPP dan Hanura.

Sedangkan paslon nomor 2 Tubagus Hasanuddin – Anton Charliyan (Hasanah) hanya diudung partai tunggal yakni, PDI Perjungan,

Sementara, paslon nomor 3 Sudrajat – Ahmad Syaikhu (Asyik) yang juga sama dengan nomor paslon Anies – Sandi inilah akan mengulang sejarah Pilhub DKI diusung Gerindra-PKS-PAN.

Terakhir, paslon nomor 4 Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi (2DM) diusung Demokrat dan Golkar.

Prediksi sejarah Pilgub DKI terulang ke Pilgub Jabar ini sangat dekat dan memungkin sekali, karena sejak awal ada kesamaan yang melekat pada paslon Anies – Sandi begitu juga dengan paslon Asyik, yakni sama-sama didukung ulama, habaib dan umat muslim.

KLIK :

Ditambah lagi dukungan besar dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang semua kita ketauhi Aksi 212 sejarah umat menyuarakan kemenngan Anies-Sandi. Hal ini pula yang mengulang sejarah 212 kembali menyuarakan kemenangan paslon Asyik.

Tentu saja dengan pola dan strategi tidak turun ke jalan seperti Aksi 212, tetapi seruan ulama dan habaib terus mengumandangkan untuk kemenangan Asyik, bahkan ulama dan habaib Bekasi Raya mengeluarkan Piagam Al Azhar untuk memenangkan Asyik sebagai pemimpin Jabar periode 2018 – 2023.

Kumandang memenangkan Asyik terus bergerak disemua elemen dan lapisan mulai partai politik pengusung dan partai pendukung (PPP kubu Djan Faridz, PBB besutan Yusril Ihza Mahendra, dan Idaman besutan Rhoma Irama).

Tak kalah sengitnya dengan Pilgub DKI, Pigub Jabar yang hanya berlangsung satu putaran ini akan membuat mesin politik ditambah para ulama, habaib dan PA 212 yang sejak awal koalisi keumatan Jabar terbentuk untuk bekerja siang malam dan terus bergerak solid sehingga kemenangan Asyik sudah di depan mata. Insya Allah Asyik Menang, Jabar Makin Asyik, Rakyatpun Asyik!.

[H.Syhrir,SE-Politisi Gerindra]

Share
Leave a comment