Proyek Listrik Pedesaan di NTT Mulai Dikerjakan
TRANSINDONESIA.CO, KUPANG – Sebanyak 17 rekanan yang menjadi mitra kerja PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur segera mengerjakan pembangunan listrik pedesaan di provinsi kepulauan itu.
General Manager PLN Wilayah NTT Richard Safkaur mengatakan pembangunan listrik pedesaan segera dilakukan menyusul penandatangan kontrak pihaknya dengan ke-17 mitra tersebut pada Kamis 6 Juli 2017.
“Sebanyak 17 mitra kerja ini akan menggarap pekerjaan terkait listrik di 500 desa hingga akhir 2017,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Ahad 9 Juli 2017.
Ia menyebutkan belasan mitra kerja tersebut di antaranya PT Tris Timor, PT Centra Utama Electrical, PT Pata Prima Utama, PT Terang Timor Utama Kita, PT Delcon Terang Indo, PT Nusantara Engneering, PT Prima Angkasa, PT Dwi Teknik Kupang, PT Teon Jaya, PT Ride Mandiri Kupang.
Selain itu, PT Telaga Ende, PT Canayu Telaga Pratama, PT Dwi Karya Hutama Jaya, PT Cipta Jasa Mandiri, PT Trio Darma Nusantara, PT Kristal Puri Kencana dan PT Marubeni Elohim.
Menurut Safkaur, penandatangan sebagai salah satu bukti komitmen PLN dengan mitra kerja untuk mewujudkan 100 persen desa berlistrik di Provinsi Selaksa Nusa itu.
“Ini merupakan kerja yang besar dan serius karena mitra kita ini harus mengejar target melistriki ratusan desa yang menyebar di pulau-pulau di NTT dalam tahun ini,” katanya.
Ia menyebutkan saat jumlah desa yang belum berlistrik di provinsi itu sekitar lebih dari 1.190 desa.
Belasan mitra kerja yang telah menandatangani kontrak itu, lanjutnya, akan bekerja melistriki sebanyak 500 desa pada tahap pertama di tahun 2017, dan tahap kedua di 2018.
“Jadi target program desa berlistrik yang dikerjakan mitra di tahun ini harus selesai, karena kalau molor ke tahap selanjutnya maka akan menyulitkan di tahap berikut karena sudah ada program dengan target sendiri,” katanya.
Untuk mencapai target tahap pertama, sejumlah infrastruktur pendukung yang harus dibangun diantaranya jaringan tegangan menengah sepanjang 2.313 Kilometer Sirkuit (KMS), jaringan tegangan rendah sepanjang 2.265 KMS, 731 buah gardu dan trafo 4.577 Mega Volt Ampere (MVP).
Untuk itu, ia berharap mitra kerja dapat langsung menerima penetapan dan mengambil langkah-langkah dilapangan seperti bon material, survey lapangan, hingga hingga memaksimalkan jumlah tenaga kerja.
“Dasar penerapan ijin usaha jasa penunjang tenaga listrik (IUJPTL) juga perlu diperhatikan para mitra serta keselamatan kerja para petugas lapangan yang tentunya harus diutamakan,” katanya.
Dalam konteks kerja secara cepat melistriki desa-desa dari PLN dan mitranya itu, Richard berharap dukungan penuh dari masyarakat setempat agar pembangunan kelistrikan berjalan aman dan lancar.
“Kita berharap masyarakat kita bisa merelakan pohon-pohon di halaman rumah atau lahannya untuk ditebang petugas agar dilewati jaringan,” ujarnya.[ANT/SUN]