Seni Kerajinan Tangan Lampion Khas Rohil Terkendala Promosi dan Pemasaran
TRANSINDONESIA.CO, BAGANSIAPIAPI – Leo Lampion, seni kerajinan tangan lampu khas Rokan Hilir (Rohil) ini yang ditekui Leo selaku pemilik usaha sejak tahun 2000 silam masih terkendala promosi dan pemasaran, hingga usaha kerajinan tangan nya itu belum menemui keberhasilan seperti yang diharapkan Leo.
“Sejauh ini hanya pesanan pribadi dan teman-teman untuk dipakai sebagai hiasan dan pajangan. Syukurlah, meski usaha ini sudah melambungkan nama saya di tingkat Provinsi Riau hingga Tingkat Nasional, Jakarta bahkan Sulawesi,” terang Leo saat di temui wartawan di kediamannya di kawasan Bagan Punak Meranti, Bagansiapiapi, Riau, Senin 19 Juni 2017.
Dikisahkannya, dulu ketika era Bupati Annas Ma’mun menjadi Bupati di Rohil, dirinya banyak mendapat kesempatan bimbingan dan pelatihan kedaerah lain, seperti Batam, Pekanbaru bahkan jauh sampai ke Sulawesi sana. Kini, dirinya mengharapkan hal serupa, bimbingan dan kesempatan mencari peluang pasar bagi produk unggulan khas Rokan Hilir ini.
Leo, suami dari Sulastri ini, bapak tiga anak itu tinggal dikawasan Perumnas, Batu Enam, depan SPBU Bagan Punak. Pemasaran Lampionnya si seputar Kota Bagansiapiapi dan Pekanbaru cukup menjanjikan. Bahkan, dirinya berharap rahun ini, baik Pemkab Rohil melalui Dinas Koperasi dan UKM dan Dinas Koperasi Provinsi Riau, tentunya dalam hal ini Pemerintah Provinsi Riau melalui Gubernur Andi Rahman bisa memberikan bimbingan atas usahanya menekuni usaha seni kerajinan tangan lampion, sebagai senih kerajianan khas Rokan Hilir.
“Meski beberapa waktu lalu, moment besar bakar tongkang terlewati, meski kecewa dirinya tetap yakin pada momen-momen lain, guna pemasaran lampion tak akan terlewati,” tegasnya. Seraya dirinya tetap komit pada seni kerajinan tangan ini sebagai kerajinan khas daerah kebanggaan Rokan Hilir.[DDI]