JBMI Ajak Etnis Berangkulan Perkokoh NKRI
TRANSINDONESIA.CO, JAKARTA – Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) mengajak seluruh etnis di tanah air saling berangkulan tanpa membedkan RAS dan agama untuk memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sebagai bangsa dengan keaneka ragaman adat, suku dan budaya yang majemuk para pendahulu bangsa kita telah mengikatnya dalam Bhineka Tunggal Ika sebagai satu kesatuan NKRI yang harus kita pertahanankan,” kata Ketua Umum DPP JBMI, Albiner Sitompul, saat menggelar Silaturahim Nasional Lintas Etnis Muslim Nusantara di Masjid Al Hidayah Pancasila Kemayoran Lama, Jakarta, Sabtu 20 Mei 2017.
Acara Silaturahim Nasional Lintas Etnis Muslim Nusantara yang diselenggarakan JBMI sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), dihadiri berbagai lintas etnis dengan kegiatan orasi dan tarian dari berbagai daerah Nusantara.
Hadir dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Mensesneg, Mensos, Mendibud, dan organisasi seperti Muhammadiyah, NU, Al Wasilyah, serta koodinator JBMI masing-msing wilayah di seluruh Indonesia.
Sedangka orasi diberikan langsung oleh, Prof.Dr.Rusmin Timanggor,MA, Saleh Husein,SE,Msi, Dr.Rumina Gonibala,MSi, M Zaaf Fadlan Rabbani Al-Garatama, dan Dra.Khofifah Indar Parawansa, Prof.Dr.Muhajir Effendy,M.AP, diwakilkan oleh staf khusus,
Dalam kegiatan tersebut, Albiner Sitompul, menekankan pentingnya silaturahmi antar lintas etnis dan budaya yang ada di Indonesia sebagai bentuk satu kesatuan NKRI tanpa memandang agama. Keanekan ragaman budaya memiliki kesamaan dalam kesantunan dan saling harga menghargai sebagai dasar bersilatrahim.
“Tetapi sat ini yang kita lihat dan sayangkan tumbuhnya saling ketidka percayaan, sling hujat menghujat dan saling berburuk sangka satu dengan yang lainnya. Apabila ini dibiarkan akan menjadi pemantik terjadinya konflik vertikal yang dapat membahayakan keutuhan NKRI,” sebutnya.
Untuk itulah katanya, JBMI mengajak lintas etnis muslim untuk bersatu dan saling menghormati agama lain dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa.
“JBMI terbuka bersilaturahim dengan siapapun, tidak memandang RAS, agama, etnis dan sebagainya. Sebagaiman diminta Presiden Joko Widodo saat Silatnas JBMI di Pondok Pesantren Mustafawiah pada 24 Maret 2017 lalu, JBMI harus membangun komunikasi sosial untuk memperkokoh jaringan persaudaraan mempertahankan Bhineka Tunggal Ika,” terangnya.
Acara yang menampilkan tarian lintas etnis, seperti tarian Batak, NTT, Papua dan Sulawesi Utara, diharapkan dapat mempekokoh etnis yang ada di tanah air.
“Keberagaman yan dimiliki bangsa ini patut kita syukuri, karena itu mari semua etnis menjaga keutuhan Indonesia sebagai prinsip Kebhinekan yang memperkokoh sesama anak bangsa,” ajaknya.[DON]