Mantan Presiden Brasil Sebut Sidang Korupsinya Lelucon

TRANSINDONESIA.CO, BRASILIA — Mantan presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah menjalani sidang perdana atas dugaan tindak pidana korupsi, Rabu 10 Mei 2017. Sepanjang persidangan yang tertutup untuk publik itu, ia menyampaikan bantahan dan keberatan terhadap tuduhan kejahatan tersebut.

Ia mengatakan tidak pernah sekalipun menerima suap yang disebut berupa sebuah apartemen mewah terkait skandal korupsi perusahaan minyak negara itu, Petrobas. Bahkan, pria berusia 71 tahun itu mengatakan bahwa kasus kejahatan yang dialamatkan kepadanya tersebut adalah sebuah lelucon dan seharusnya tidak akan sah secara hukum.

Sidang kasus korupsi Silva dipimpin oleh Hakim Sergio Moro dan digelar di pengadilan Curitia, kota di selatan Brasil. Setidaknya ada ribuan pendukung dari pria kelairan 27 Oktober 1945 itu yang berkumpul di pengadilan. Pengamanan dari kepolisian juga ditingkatkan, sebagai antisipasi bentrokan terjadi.

Mantan presiden BrasilLuiz Inacio Lula da Silva dan istrinya Marisa Leticia pada 2016.[RTS]
“Saya menganggap persidangan ini tidak sah dan hanyalah sebuah lelucon karena tuduhan yang dialamatkan kepada saya tidaklah benar,” ujar Silva dalam sebuah video yang beredar tentang kesaksikannya selama persidangan, Rabu 10 Mei 2017.

Ia juga mengkritik media yang melakukan investigasi terkait skanda Petrobas. Silva menilai bahwa banyak kepalsuan dalam berbagai pemberitaan untuk membuat dirinya menjadi seorang terpidana korupsi.

Namun, hakim menolak pernyataan Silva dan mengatakan bahwa pers tak memiliki peran dalam kasus korupsi tersebut. Disebutkan oleh Moro bahwa hukum ditegakkan untuk keadilan dan didasarkan kepada bukti-bukti akurat atau fakta.

Silva menjabat sebagai presiden Brasil pada 2003 hingga 2010 lalu. Ia disebut oleh jaksa penuntut umum menjadi komando dari skema korupsi yang terjadi di Petrobas.

Kasus itu disebut membuat Brasil mengalami kerugian hingga mencapai 12,6 miliar dolar AS. Tak hanya Silva, sang istri bernama Marisa Letici juga ikut terseret sebagai tersangka dalam skandal korupsi ini. Bahkan, anak dari pasangan itu juga masuk dalam daftar penyelidikan jaksa.

Kemudian, ada 14 orang lain yang menghadapi tuntutan hukum dalam skandal korupsi Petrobas. Mereka seluruhnya disebut terkait dengan kasus pencucian uang.[RTS/ROL]

Share