TRANSINDONESIA.CO – Seni merupakan refleksi peradaban? Terkesan konsep yang begitu absurd antar seni yang tidak selalu bisa dijelaskan secara tepat dalam kalimat. Sama dengan menjelaskan rasa buah manggis kepada orang yang belum pernah memakanya.
Bagaimana rasa klengkeng, rasa durian? Sama halnya dengan seni, memahami dan menikmatinya dengan suatu pengalaman dimana yang bersangkutan bisa merasakanya.
Seni apakah berkaitan dengan rasa? Iya pasti, rasa inilah yang menjadi suatu rasa mendalam yang menurut S Soejojono dikatakan sebagai jiwa yang nampak.
Seni merupakan jiwa homo sapiens yang bisa melakukan mimesis, berpikir dan berkarya. Pada karya-karya itulah menjadi suatu tanda bagi keyakinanya, pengetahuanya, konsep dan teori yang mewujud dalam pikiran maupun perkataan, bahkan perbuatan dalam mempertahankan hidup dan menumbuh kembangkannya.
Seni ini hati dan jiwa bagi mahkluk yang dikatakan sempurna dalam suatu upaya-upaya untuk semakin memanusiakan manusia.
Itukah peradaban? Peradaban dapaat dipahami semakin manusiawinya manusia di dalam hidup dan kehidupannya. Hidup adalah seni bgm hati otak dan ototnya diasatukan umtk trs ada dan mengembangkanya.[CDL]